Mari Mengenal Ikan Arwana
Arwana adalah ikan bertulang air
tawar dari keluarga Osteoglossidae, juga dikenal sebagai bonytongues. Arwana
sebenarnya termasuk jenis ikan purba yang
hingga kini belum punah. Banyak nama yang melekat padanya,di antara ikan
siluk, ikan kayangan, ikan kalikasi, dan ikan kelasa.
Ciri-ciri
fisik ikan arwana
Secara morfologis (ciri-ciri
fisik), badan dan kepala arwana agak padat.Tubuhnya pipih dan punggungnya
datar, hampir lurus dari mulut hingga sirip punggung. Garis lateral atau
gurat sisi yang terletak di samping kiri dan kanan tubuh arwana panjangnya
antara 20-24 cm.Bentuk mulutnya mengarah keatas dan mempunyai sepasang sungut
pada bibir bawah. Ukuran mulutnya lebar dan rahangnya cukup
kokoh. Giginya berjumlah 15-17. Bagian insangnya di lengkapi dengan
penutup insang. Letak sirip punggungnya berdekatan dengan pangkal sirip
ekor (caudal). Sirip anusnya lebih panjang dari pada sirip punggung (dorsal),
hampir mencapai sirip perut (ventral).Panjang arwana dewasa sangat
variatif, antara 30-80 cm. Bentuk badannya gepeng dan bersisik besar
meliuk-liuk indah saat berenang di akuarium. Ditambah
tumbuhnya dua sungut di ujung bibir bawah membuat ikan ini mirip liong
atau naga. Karena
itu, tidak mengherankan jika sebagian masyarakat menyabutnya dengan kimliong
atau ikan naga emas. Layaknya naga, arwanajuga dianggap sebagai symbol
keberhasilan, keperkasaan, dan kejayaan.
I.
Jenis-Jenis Ikan
Arwana
1. Super
Red
Super Red
berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai
Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili
dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang
menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi
mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya
cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap
evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga
menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini,
seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang
lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.
Warna merah
penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang
dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada
tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan berwarna merah.
2. Golden (Cross Back, Cross Back
Golden,CBG)
Golden
varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini
dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit
Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan
tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold.
Disebut sebagai
cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga
melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling
tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.
CBG dibagi
menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna
dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan
Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui
dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas
lain.
3. Golden Red (Red Tail Golden,
RTG).
Merupakan
verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia
(Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru,
Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini
tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris
ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai
baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa
biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua
varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih
kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.
4. Arwana Hijau (Green Arwana /
Golden Pino)
5. Banjar
Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas
arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah.
Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna
orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi.
Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga
tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga
oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu
lancip.
6. Arwana
Irian (Jardini)
Warna yang
dimiliki varietas arowana ini cukup unik. Warna dasarnya adalah hitam
kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kunign ke emasan pada bagian tengah
sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi) sampai pada sirip & ekornya
pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut. Jardini berasal dari australia,
meski sering ditemukan di pulau Irian. Maka dari itu jenis ini juga terkadang
disebut arowana Irian oleh para hobbies.
Jardini
arowana sebenarnya ada dua jenis warna, yaitu w arna dasar lebih gelap dan
yang lebih terang. Yang memiliki warna dasar lebih gelap adalah scleropqges
jardini dan yang memiliki dasar lebih terang adalah scleropqges leichharti.
7. Araipama Gigas
Arapaima
gigas merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan kerabat arwana ini, pada
saat dewasa bisa mencapai panjang lebih dari 3 meter, dengan berat sampai
dengan 200 kg.
Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan
mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate air breather). Oleh
karena itu, ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 - 20 menit sekali,
tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5
menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 - 20 menit sekali.
8. Silver
Arowana
Brazil atau biasa disebut Arowana Silver memiliki bentuk tubuh yang berbeda.
Dengan bentuk tubuh yang panjang dan sirip yang panjang pula, mulai dari bagian
tengah badan sampai pada ujung ekor memberi kesan yang sangat anggun saat
berenang. Arowana ini dapat tumbuh sampai 50 - 60 cm. Jenis ini berasal dari
Amerika Selatan, namun saat ini sudah dapat di kembang biakkan di indonesia.
Memang harga dari Arowana jenis ini lebih murah dari jenis Jardini. Namun jika
arowana ini sudah berukuran besar sangat indah untuk di pandang.
Belakangan tersiar kabar bahwa jenis ini sudah ada dengan warna platinum silver
(warna silvernya menyerupai warna platinum & merata di seluruh tubuhnya).
I.
Cara Budidaya Ikan Arwana
Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan
“bony-tongue” (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang
yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga
(Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang,
Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.
Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang,
ramping, dan “stream line”, dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana
di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir
bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk
mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria
penilaian keindahan ikan.
Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan
berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm,
sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan
dapat tumbuh hingga 270 cm.
Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan
oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu
mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi
seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak
jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga
yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka
pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.
Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad.
Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan
eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in
Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana
Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi.
Parameter
Air.
pH.
pH.
Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka
dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral
sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).
Kesadahan. Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh
karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH
8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.
Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 –
30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu
mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang
bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk
jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini
tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.
Pencahayaan.
Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.
Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat
setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi
ikan dan lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara
arwana :
Wadah
1.Kolam
Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan :
- Tanah
Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami. - Topografi
Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%. - Air
Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.
Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu : - Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak
- Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang
- Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2
2. Akuarium
ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.
Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.
Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari ikan.
Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan.
Perawatan Akuariurn
Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.
Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air.
Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang digunakan.
Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu.
Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong) dan kodok.
Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul tidak berasal dari area tercemar insektisida.
Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan jangkrik, atau rostrum (duri pada kepala) udang. Dapat juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi “kejar-mengejar” berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.
Pakan buatan merupakan hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau memakannya.
Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen
1. Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.
Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.
Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.
Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.
Kematangan
gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.
Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.
Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.
Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna
jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian
mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan
bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas
sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam
mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas
dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.
2. Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
2. Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.
Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.
Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.
Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.
Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.
Teknik Transportasi
Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan “jumping” atau menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah.
Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacatdan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat berontak.
Persiapan Pre-anestesi :
Ø Puasakan
arwana selama 1-2 hari.
Ø Lama puasa
bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana buang kotoran (lancar atau
tidak). Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk
menghindari arwana muntah atau mengeluarkan kotoran.Untuk arwana berukuran
kecil (
Ø Siapkan air
tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam.
Ø Kondisi
arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan pada tutup
insang.
Alat dan bahan :
Alat dan bahan :
- Plastik
dengan lebar sepanjang badan arwana.
- Wadah
bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana
- Air
segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari
bahan-bahan kimia lain yang terlarut.
- Bahan :
Aquadine” cair
Prosedur
Pelaksanaan :
Ø Tangkap
arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik.
Ø Masukkan
cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt.
Ø Bila sudah
terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik.
Ø Perhatikan
apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk
menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.
menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.
Ø Jaga arwana
selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung.
Ø Bila sudah
tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat bergerak. (Dalam
waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan kehilangan keseimbangan dan
tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka
arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya,
terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas.
Ø
Untuk keperluan foto dan pengukuran,
angkat ke tempat yang telah dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila
terlalu lama di luar air bisa kembung.
Paska
Pembiusan :
- Masukkan
kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung bahan kimia
lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.
- Arwana
mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.
Efek samping
:
- Obat
bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi
selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.
- Bila
arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua
dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana
yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasardan berenang nungging.
- Bila
pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan
insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi
kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada
pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk
mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah
kucuran air.
II.
Hasil Budidaya Arwana
Usaha ikan arwana hasil penangkaran menjajikan keuntungan cukup besar tidak
dulu kekurangan pesanan. Terlebih beberapa pengagum ikan hias di seluruh dunia
mengakui mutu arwana Indonesia sebagai yang sangat bagus.
Sebagai
contoh;
Direksi PT. Munjul Sempurna Utama, Florence, menyebutkan perusahaannya
sangat sedikit mengirim ikan arwana type super red ke Jepang serta Korea
Selatan sejumlah 600 ekor atau senilai us$ 1,8 juta. Bila nilai kurs dolar
Amerika sekarang ini meraih Rp. 9600, maka pendapatan pt.munjul sempurna utama
1 tahun dapat meraih Rp. 16,5 miliar.
III.
Hambatan Budidaya Ikan Arwana
Hambatan yang terjadi adalah pada saat memelihara dan
menjualnya karena konsumen golongan menengah keatas. Dan karena perawatan yang cukup sulit, banyak orang yang kurang tertarik
memeliharanya.
atau bisa didownload dalam bentuk laporan
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....