Mari Mengenal Ikan Koki
Ikan hias merupakan komoditas yang potensial untuk dikembangkan, karena
selain mempunyai potensi sumber daya yang berlimpah juga peluang pasar yang
besar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia memiliki berbagai
jenis ikan hias air laut maupun air tawar yang beragam. Hingga saat ini
perkembangan ikan hias di indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat,
terutama ikan hias air tawar asli indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan
hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam membudidayakan ikan hias
harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan
hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur maupun
menyusun sarangnya.
Selain populer, ikan mas koki mudah untuk dibudidayakan dan mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi. Membudidayakan ikan mas koki, tidak memerlukan
lahan yang luas dan siklus reproduksinya yang singkat dengan harga jual yang
cukup tinggi. Ikan mas koki digemari masyarakat karena keindahan warnanya,
gerak-gerik,dan bentuk tubuhnya yang unik. Dengan harga yang relatif
terjangkau, ikan mas koki memiliki pasaran dan tingkat konsumen yang stabil.
Komoditas air tawar ini banyak diminati oleh konsumen ikan hias untuk
dipelihara di dalam akuarium. Ikan mas koki memiliki ketahanan tubuh yang lebih
baik dibandingkandengan jenis ikan hias air tawar lainya. Namun, ketersediaan
benih masih menjadi kendala dalam usaha budidaya ikan mas koki. Selain itu,
penerapan teknik budidaya masih minim dikuasai oleh pembudidaya ikan mas koki.
A.
Sejarah Ikan Mas Koki
Menurut
Budiman dan Lingga (2005), Klasifikasi ikan mas koki adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Carassius
Species: Carassius auratus (goldfish)
Ikan
maskoki yang memiliki nama latin Carrasius auratus pada
awalnya dibudidayakan oleh masyarakat Cina pada tahun 960-1729. Awalnya bentuk
ikan maskoki sama seperti ikan mas, karena memang jenis ikan ini berasal dari
satu kerabat. Bedanya ikan maskoki tidak memiliki sepasang sungut di mulutnya.
Ikan maskoki merupakan salah satu jenis ikan hias yang sangat populer. Banyak
penggemar jenis ikan maskoki karena melihat tubuhnya yang aneh
dan sulit digambarkan sehingga banyak orang mengatakannya ”fantastik!”. Ikan
maskoki ini termasuk ikan yang lamban geraknya sehingga di dalam akuarium
sering menjadi korban bulan-bulanan ikan lainnya.
Sebenarnya
jenis ikan maskoki yang asli tidaklah semenarik ikan maskoki yang kita kenal
sehari-hari. Ikan maskoki bentuk dasarnya tidak berbeda dengan ikan mas
kokibiasa. Daya tariknya hanya terletak pada warna merah menyala yang
membentang dari pangkal ekor sampai leher. Tetapi, secara
keseluruhan bentuk dan warnanya tidak berbeda dengan ikan mas pada umumnya.
Ikan mas ini disebut juga dengan nama goldfish (ikan mas) sebagaimana
terlihat elok di akuarium.
Dan
keistimewaan yang paling menarik dari jenis ikan maskoki adalah bentuk
strainnya yang jauh berbeda dengan ikan maskoki aslinya. Sampai sekarang ini,
di negeri China telah banyak dihasilkan strain-strain baru dari ikan maskoki
ini. Berdasarkan penelitian kromosom, spesies ikan yang di temukan di Cina yang
masih berhubungan erat dengan maskoki. Nama ikan itu karper crucian (crucian
carp). Bentuk karper crucian seperti ikan mas yang terdapat di Indonesia
tak lain adalah karper. Nama ikanmas untuk karper itu lazim di gunakan penduduk
Jawa, khususnya di Jawa Timur.
Adanya
pertalian kromosom itu, para ahli yakin bahwa karper crucianlah yang merupakan
asal muasal maskoki. Saat ini tidak ada lagi persamaan bentuk antara ikan maskoki
dan karper crucian, penyebabnya telah terjadi mutasi dan kawin silang pada keturunannya.
Sebagai ikan hias akuarium, ikan maskoki terkenal di seluruh dunia, terutama di
Cina, Jepang, Amerika, dan Eropa.
Kendati
sudah diketahui negara asal ikan maskoki, tetapi sampai sekarang belum di
temukan catatan sejak kapan pertama kali maskoki di jadikan ikan hias. Hanya
dikabarkan, karper crucian yang menjadi nenek moyang ikan maskoki ”dijinakkan”
pertama kali sekitar 1000 tahun silam, ketika dinasti Sung berkuasa (960-1279).
Sedangkan perkembangannya baru pesat setelah teknik budidaya air tawar dikenal,
yakni semasa pemerintahan Dinasti Ming (1368-1644). Pada era Dinasti Ming baru
bermunculan ikan mas berwarna aneh-aneh. Ikan mas generasi baru ini disebut goldfish
di luar negri dan dikenal dengan nama ikan maskoki di Indonesia.
Saat ini di
Cina tipe ikan maskoki diperkirakan sudah ratusan. Untuk memudahkan
mengenalnya, tipe-tipe maskoki diberi mana berdasarkan keunikan yang terdapat
pada tubuhnya. Misalkan: berdasarkan bentuk kepala, mata, tutup insang, selaput
hidung, dan selaput mata. Sekitar tahun 1500-an semasa Shogun berkuasa ikan
maskoki masuk ke Jepang dan merupakan peliharaan kaum elit pada masa itu. Namun
seiring dengan perjalanan waktu akhirnya ikan maskoki dapat di pelihara
masyarakat luas. Ikan maskoki dari Jepang di pasarkan ke seluruh dunia. Antara
lain ke USA, Inggris, Jerman, Prancis, dan juga ke Indonesia.
Menurut
Yoshichi Matsui, dalam bukunya Goldfish Guide, ikan maskoki di Jepang
dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan asalnya. Masing-masing adalah import dari
Cina (wakin, maruko, ryukin, domekin), hasil seleksi (jikin, nankin, tosakin,
tetsuonaga, osaka ranchu, hanafusa, oranda shishigashira), hasil dari
silangan (kiranshi, shubunkin, shukin, kaliko, azumanishiki).
Ikan mas koki
dapat tumbuh hingga mencapai 23 inch (53 cm) dan maksimum mencapai berat 9.9
pounds (4.5 kg), namun hal ini sangat jarang terjadi; sebagian besar maskoki
hanya mencapai separuh dari ukuran maksimal tadi dalam masa pertumbuhannya.
Dalam kondisi yang optimal, ikan mas koki mampu bertahan hidup hingga 40 tahun,
tetapi sebagian besar umumnya hidup antara 6 - 8 tahun.
A.
Jenis-jenis Ikan Mas Koki
1.
Bubble Eye/Suihogan Goldfish:
Spesies ikan mas koki unik yang berasal dari Cina ini punya mata yang menunjuk ke atas dan 2 kantung besar berisi cairan, ikan ini juga tidak punya sirip di punggungnya,ikan mas ini bisa tumbuh 6 -8 inchi.
2.
Ranchu Goldfish:
Ikan mas
koki dengan tampilan yang tidak biasa ini disebut sebagai "raja ikan
mas" oleh orang Jepang. Ranchu adalah hasil dari percobaan perkimpoian
silang yang berbeda dari Lionhead Cina. Ikan ini tidak punya sirip atas, dan punya banyak warna seperti
orange, red, white, red-and-white, blue, black, black-and-white, black-and-red. Ikan dengan badan kuning pucat dan
kepala merah sangat jarang dan langka.
3.
Butterfly tail/Jikin Goldfish:
Indah dan menggemaskan tetapi langka,Jikin diyakini dari Jepang. Ciri yang paling menonjol adalah ekor yang memiliki bentuk X.ekor kupu kupunya memiliki panjang khas, berbentuk cerutu atau torpedo. Tubuh yang putih dengan bibir,sirip dan insang merah.dapat tumbuh sampai 9 inci. Nama lainnya adalah ekor Merak dan Rokuri.
4.
Telescope Eye/Demekin Goldfish:
Spesies ini punya mata yang besar dan unik. Variasi ini berwarna merah, merah-putih, belacu, hitam-putih, coklat, biru, lavender, cokelat-biru dan warna hitam. Mereka mungkin juga kadang punya sisik metalik. Walau matanya besar,penglihatannya buruk dan lebih baik tidak dicampur 1 akuarium dengan jenis lain yang lincah dan ditempatkan di akurium tanpa benda lanci.
5.
Oranda Goldfish:
Oranda, ikan mas koki unik dari Cina dan Jepang, dicirikan oleh tudung seperti raspberry dikepalanya. Ikan mas koki ini sangat terkenal di seluruh dunia,dan punya badan besar dengan 4 ekor panjang.
6.
Celestial Eye/Choten gan Goldfish:
Salah satu ikan mas koki aneh yang berasal dari Cina dan Korea. Mata ikan mas ini seperti mata ikan mas teleskop,tapi mengarah keatas Tubuh ikan ini berbentuk seperti torpedo,dan tak punya sirip atas.
7.
Lionchu/Lionhead Goldfish:
Ikan mas
koki Unik ini adalah ikan mas yang tidak memiliki sirip atas dari Thailand dan
hasil dari perkimpoian silang antara lionheads dan ranchus. Memiliki tubuh yang
besar, lebar dan melengkung ke belakang dan kepala yang besar.
8.
Ryukin Golfish:
Ikan mas koki berwarna cerah dan menarik dari Jepang ini punya sirip yang besarnya 2 kali panjang tubuhnya, moncongnya juga lancip dan punggungnya bungkuk. Ryukin punya warna seperti merah marun, merah-putih, putih, metalik dan warna belacu. Di akuarium yang bagus perawatannya ikan ini dapat mencapai hingga 8 inci atau 21 cm. Nama julukan lainnya adalah Ribbontail Jepang, Fringetail, Fantail atau Veiltail.
9.
Calico/Nacreous Goldfish:
Ikan mas koki bernama Calico atau Nacreous ini punya percampuran sisik warna metalik dan transparan yang menimbulkan kesan mutiara. Calico bisa tumbuh sampai 12 inchi.Coraknya terdiri dari bercak-bercak merah, kuning, abu-abu dan hitam bersama bercak gelap dan biru.
10. PomPom/Hanafusa
Goldfish:
Hanafusa punya daging yang tumbuh seperti pom pom di sekitar hidungnya,badannya seperti lionhead,tapi yang tumbuh adalah hidungnya,kadang malah ada daging yang tumbuh sampai melewati bawah rahangnya.
11. Chinsurin/Pearlscale
Goldfish:
Ikan mas yang satu ini punysa sisik berbintik bintik dan berwarna mutiara, berasal dari Jepang dan dipanggil Chinsurin.
12. Common
goldfish:
Ikan mas biasa hanya berbeda dalam warna dari nenek moyang mereka, ikan mas Prusia. Ikan mas biasa datang dalam berbagai warna termasuk merah, oranye / emas, ikan mas putih, hitam dan kuning atau 'lemon'.
13. Black
Moor:
The Black moor adalah berbagai teleskop bermata ikan mas yang mewah yang memiliki karakteristik menonjol sepasang mata. Hal ini juga disebut sebagai Popeye, teleskop, kuro demekin di Jepang dan naga-mata di Cina.
14. Comet
(goldfish):
Ikan mas komet atau komet-tailed adalah berbagai mewah yang paling umum di Amerika Serikat. Hal ini mirip dengan ikan mas biasa, kecuali sedikit lebih kecil dan lebih ramping, dan terutama dibedakan oleh panjang ekornya, sangat cagak.
15. Fantail
(goldfish):
Ikan mas Fantail adalah bentuk barat Ryukin dan memiliki tubuh berbentuk telur, sirip punggung tinggi, sirip ekor panjang empat kali lipat, dan tidak ada bonggol bahu.

Fancy dan Shubunkins Jepang hardy ("brokat merah") memiliki ekor tunggal dengan skala nacreous, dan pola yang dikenal sebagai belacu.
17. Panda
Moor:
Tegalan panda mewah memiliki pola warna hitam-putih karakteristik dan mata menonjol.

The veiltail fancy dikenal yang ekstra panjang, mengalir ekor ganda. Veiltail standar modern memerlukan lekukan sedikit atau tanpa tepi trailing dari sirip ekor, seperti dalam pernikahan jilbab untuk pengantin.
A.
Karakteristik Ikan Mas Koki
Mas koki seratus persen dimanfaatkan
untuk ikan hias. Ini karena bentuk dan warna mas koki yang aneh dan menarik.
Penampilannya menciptakan pesona yang sangat indah. Berikut ini merupakan
karakteristik dari ikan mas koki :
1. Bentuk luar (morfologi) mas koki
mempunyai sirip lengkap seperti sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip
dubur, dan sirip ekor. Selain itu juga mempunyai sisik yang berderet rapi.
Bentuk badan mas koki pendek dan gempal sehingga lucu kalau bergerak. Mata mas
koki ada yang mempunyai balon.
2. Sirip mas koki berfungsi sebagai
alat gerak. Sirip perut dan sirip dada yang bekerja sama dengan gelembung
udara, berfungsi sebagai kontrol terhadap gerakan ke atas dan ke bawah. Jika
gelembung udara penuh udara, sirip dada akan bergerak, otomatis mas koki akan
muncul ke permukaan air. Sebaliknya jika gelembung udara kosong dan mengecil,
sirip perut yang bergerak, dan mas koki pun menyelam ke bagian yang lebih
dalam. Selain bentuk siripnya menarik, keelokkan mas koki banyak dipengaruhi oleh
deretan sisik-sisik yang rapih seperti genteng penutup atap rumah. Di bawah
deretan sisik terdapat kelenjar lendir yang berfungsi sebagai pelindung. Lendir
mencegah tubuh dari luka karena gesekan dan melidungi luka dari infeksi.
3. Sisik-sisiknya yang gelap mengandung
sejenis kristal guanine (C5H5N5O), yang terdapat di dalamnya. Bahan itu
membentuk warna, misalnya merah pada sisik mas koki ras Wakin dan Ryukin. Jika
tidak mengandung guanine, sisik menjadi transparan (tidak berwarna), misalnya
transparan pada mas koki ras Calico dan Shubunkin. Umumnya sisik mas koki
memiliki warna dasar hitam, merah, kuning dan putih. Masing-masing warna dasar
dan pola warnanya sangat tergantung pada masing-masing ras mas koki. Keindahan
pola dan kecemerlangan warna mas koki sangat tergantung pada ketersediaan bahan
pemantul yang terdapat dalam lapisan sisik. Itulah sebabnya ada mas koki
berwarna kuning pucat atau merah. Selain faktor-faktor tersebut di atas,
keindahan warna mas koki juga dipengaruhi oleh kadra bahan kimia dalam air,
cahaya, suhu air, pakan, dan genetik.
4. Bentuk Kepala Bentuk kepala mas koki
sangat menarik. Ada yang lucu bentuk kepalanya seperti yang terdapat pada ras
Ranchu, Oranda, dan Pompon. Kepala Ranchu dan Oranda (Spenser) ditutupi
jaringan daging yang menebal di kepala dan pipi. Pada Ranchu penebalan jaringan
hampir menutupi seluruh bagian kepala sehingga tampak seperti singa, itulah
sebabnya Ranchu juga sering disebut “si Kepala Singa”. Oranda memilki kepala
berjambul . Pompon mempunyai tambahan hidung yang menyembul keluar.
5. Mata Mata mas koki memiliki iris
mata yang tidak dapat membuka dan menutup. Lensa matanya tidak dapat
berkontraksi luas. Jarak pandangnya sangat dekat dan terbatas. Ketika mencari
makan, mas koki lebih mengandalkan penciuman daripada penglihatan. Ada empat
tipe mata mas koki yang lazim dikenal, yaitu normal (seperti lazimnya mata ikan
karper), mata teleskop (terdapat pada mas koki teleskop), mata teleskop yang
mengarah ke atas seperti pada ikan Celestial; dan mata yang berbentuk balon.
6. Telur Ikan betina dapat matang telur
pada umur satu tahun sedang pada yang jantan lebih muda lagi. Telurnya
berukuran 0,7-1,5 mm dan melekat pada benda lain di dalam air, misalnya rumput
atau tanama air yang lain.
7. Ikan Omnivor. Pakan mas koki macam-macam. Ikan
ini tidak memilih-milih pakan. Selain doyan pakan alami seperti plankton dan
organisme dasar perairan, ikan ini juga gemar menyantap pelet buatan manusia.
Para ahli biologi menggolongkan mas koki ke dalam ikan omnivor.
A.
Budidaya Ikan Mas Koki
·
Pembenihan ikan mas koki
1. Pemeliharaan Induk
Persiapan wadah pemeliharaan:
a.
Ikan mas koki dapat dijadikan induk
apabila sudah mencapai umur tujuh bulan.
b.
Wadah pemeliharaan ikan mas koki
berupa akuarium berukuran 100 x 60 x 60 cm dan bak fiber bervolume 1000 liter.
c.
Pengisian air sebanyak 200 liter
pada akuarium dan untuk bak fiber sebanyak 500 liter.
d.
Kemudian dipasang aerasi dan heater
ke dalam wadah pemeliharaan.
2.
Penebaran Induk
a.
Induk pertama-tama diaklimatisasi,
caranya plastik dibiarkan terbuka hingga ada pertukaran suhu dan penyesuaian
air.
b.
Induk diseleksi antara jantan dan
betina. Penebaran induk diakuarium terpisah untuk menghindari pemijahan liar.
c.
Induk ditebar diakuarium
pemeliharaan 1 — 5.
3.
Pakan dan pemberian pakan induk
a. Pakan yang
diberikan untuk induk adalah pakan
buatan (pellet).
b. Pemberian
pakan induk dilakukan sekali sehari yaitu pada pagi hari pukul 07.00
-08.00 WIB.
c. Pemberian
pakan dilakukan dengan cara menebar secara merata dan dosis yang diberikan
sekitar 3 % dari total berat
badan ikan.
4.
Pengelolaan kualitas air
a.
Agar air di akuarium tidak keruh dan
terjadi pertukaran, didalam akuarium pemeliharaan induk dipasang pompa air
berukuran kecil.
b.
Setiap 3 hari sekali dilakukan
pergantian air sebanyak 80 % (160 liter), pencucian dinding dan dasar akuarium
serta pencucian saringan.
5.
Pemberantasan dan pencegahan hama
dan penyakit
a.
Untuk mencegah timbulnya hama dan
penyakit pada ikan maskoki dengan cara rajin membersihkan wadah pemeliharaan,
menjaga kualitas air lingkungan perairan tetap stabil dan normal.
b.
Sedangkan untuk pengobatan bagi
induk ikan maskoki Tetracylin, sebanyak 4 kapsul dalam 100 liter air selama 24
jam.
6.
Sampling kematangan induk
a.
Sehari sebelum dipijahkan
induk-induk ikan mas koki baik jantan maupun betina dipuasakan.
b.
Ciri-ciri indukan yang telah matang
gonad
No.
|
Induk Jantan
|
Induk Betina
|
1.
|
Pada sirip
dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar
|
Pada sirip
dada jika diraba terasa halus
|
2.
|
Jika perut
diurut pelan ke arah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih
|
Jika perut
diurut, keluar cairan kuning bening. Perut terasa lembek dan lubang genital
kemerah merahan.
|
3.
|
Minimal
berusia 7 bulan
|
Berusia 8
bulan
|
4.
|
Pergerakanya
normal (lincah)
|
Warna
cerah dan agresif
|
5.
|
Berbadan
sehat
|
Organ
tubuh lengkap/tidak cacat
|
7.
Pemijahan
a.
Pemijahan dilakukan pada akuarium
berukuran 100 x 60 x 60 cm
b.
Akurium diisi air sebanyak 200
liter, diberi aerasi dan substrat sebagai tempat peletakan telur.
c.
Akuarium pemijahan diberi kaca
berukuran 39 x 26 cm guna untuk mempermudah perhitungan jumlah telur.
d.
Induk mas koki memijah ditandai
dengan induk jantan menggosok-gosokkan tubuhnya kebagian belakang tubuh induk
betina.
e.
Setelah cukup lama terjadi pemijahan,
induk betina akan segera mengeluarkan telur bersamaan dengan sperma induk
jantan disekitar substrat rapia, kaca dan dasar aluminium.
f.
Proses pemijahan terjadi pukul
04.00-06.00 WIB
g.
Setelah proses pemijahan berlangsung
induk-induk diangkat dengan serokan, dan ditimbang bobot akhirnya.
h.
Untuk proses pematangan gonad kembali,
induk-induk dimasukkan ke akuarium pemeliharaan yang berbeda.
8.
Penetasan
Telur
a.
Telur-telur hasil pemijahan
dipindahkan ke dalam akuarium penetasan, berukuran 100 x 60 x 60 cm dan 60 x 40
x 40 cm.
b. Telur-telur
ikan mas koki akan menetas 3-4 hari setelah pemijahan.
9. Pemeliharaan Larva
a.
Larva-larva ikan maskoki dipindahkan
dan akuarium penetasan ke akuarium pemeliharaan setelah berumur 3-4 hari.
b.
Akuarium yang digunakan 100 x 60 x
60 cm, 60 x 40 x 40 cm dan 25 x 15 x 15 cm.
c.
Akuarium diisi air, hingga volume
150 liter lalu diberi aerasi kemudian dilakukan pemasangan heater.
10. Pemberian Pakan
a.
Larva ikan maskoki mulal berumur
4-10 hari dibeni pakan buatan berupa kuning telur rebus yang dilarutkan dalam
air hingga halus.
b. Cara
pemberian sedikit demi sedikit dan sering, satu kali pemberian pakan sebanyak
0.34 gram kuning telur.
c. Pemberian
pakan pada pukul 08.00, 11.00, dan 15.00 WIB.
11. Pengelolaan Kualitas Air
Setiap tiga hari sekali dilakukan pergantian air
sebanyak 50% (100 liter), pencucian dinding dan dasar akuarium.
12. Pemeliharaan Benih
a.
Benih ikan mas koki umur sepuluh
hari ditebar di kolam dan bak pemeliharaan.
b.
Frekuensi pemberian pakan berupa
pellet diberikan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan 13.00
·
Pemeliharaan
dan perawatan ikan mas koki
1.
Persiapan akuarium
Pemeliharaan koki dapat dilakukan di
dalam akuarium atau di dalam kolam. Di dalam akuarium atau kolam berukuran 100
x 50 x 50 cm, idealnya diisi 4-10 ekor koki dengan panjang 10-15 cm. Untuk
menunjang pertumbuhan dan kesehatan koki, akuarium yang digunakan juga diberi
peralatan penunjang seperti aerator, power head, dan filter.
2.
Kualitas Air
Air yang digunakan untuk ikan koki
sebaiknya terbebas dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan ikan sakit.
Idealnya, air yang digunakan untuk akuarium koki memiliki tingkat keasaman (pH)
6-7 dan bersuhu 22-260C. Mengingat koki merupakan ikan yang termasuk
rakus, sehingga kotorannya juga banyak, air akuarium atau kolam harus diganti
rutin setiap minggu disertai juga dengan pembersihan media filter. Jika media
filter sudah jenuh sebaiknya diganti saja.
3.
Pemberian Pakan
Makanan yang terbaik untuk koki
adalah makanan alami seperti cuk, kutu air, cacing sutra, dan cacing darah.
Namun, untuk menunjang perttumbuhannya, koki juga perlu diberi pelet yang
memiliki komposisi gizi lebih komplet. Namun pemberian pelet jangan sampai
berlebihan. Pasalnya, sisa pelet yang mengendap didasar akuarium atau kolam
dapat mengubah kondisi air yang pada akhirnya membuat ikan stres dan mudah
terserang penyakit. Mengingat koki merupakan ikan yang terkenal rakus,
pemberian pakan sebaiknya dilakukan secara rutin tiga kali sehari. Dosis
pakannya disesuaikan dengan daya makan koki. Hentikan pemberian pakan saat koki
terlihat sudah tidak bernafsu memangsa pakan yang diberikan.
·
Hama
dan penyakit
1.
Hama
a.
Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena
sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100
meter persegi.
b.
Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya
hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di
sekitar kolam.
c.
Kodok
Makan telur telur ikan.
Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang
hidup-hidup.
d.
Ular
Menyerang benih dan ikan kecil.
Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
e.
Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang
jebakan berumpun.
f.
Burung
Memakan benih yang berwarna menyala
seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit
menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
g.
Ikan gabus
Memangsa ikan kecil.
Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
h.
Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.
2. Penyakit
a.
Bintik merah (White spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip)
tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih,
menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang
sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.
Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1%
(1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air
selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3
gram/100 cc air.
b.
Bengkak insang dan badan (
Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik
kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.
Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur
kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan selama 1-2 minggu.
c.
Cacing insang, sirip, kulit
(Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang
rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi
pendarahan dan menebal pada insang.
Pengendalian: direndan dalam larutan formalin 250
gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
hindari penebaran ikan yang berlebihan.
d.
Kutu ikan (argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap
darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah
(hemorrtage).
Pengendalian: ikan yang terinfeksi direndan dalam
garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm
(10 ml/m3) selama 30 menit; dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
e.
Jamur (Saprolegniasis)
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan
bagian yang lainnya. Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur
yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile green
oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yang terserang direndam
dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.
f.
Gatal (Trichodiniasis)
Menyerang benih ikan. Gejala: gerakan lamban; suka
menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium.
Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan
formalin 150-200 ppm.
g.
Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: pendarahan dan
bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur
oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7
hari berturut-turut.
h.
Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram,
tidak cerah; kulit kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong
empedu gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal.
Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg
ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg
ikan selama 7 hari berturut-turut.
atau bisa didownload dalam bentuk laporan di
gan boleh minta contact dari seorang pakar ikan mas koki?
ReplyDeleteTerimkasih infonya jangn lupa kunjugi web site kami http://bit.ly/2wppttV
ReplyDeleteterimakasih infonya, dan jangan lupa kunjungi balik web kami http://bit.ly/2P3pNWu
ReplyDelete