Menjaga lisan, hati, dan keikhlasan dari kesombongan
Suatu ketika seorang ulama terkenal menceritakan pengalaman dirinya sewaktu masih remaja, ia adalah seorang yang rajin beribadah siang malam, shalat lima waktunya selalu ia jaga, shalat sunnah rawatib tak ketinggalan, puasa sunnah jalan terus, dan shalat malam selalu ia tunaikan. Ketika seisi rumah sedang terlelap ia selalu bangun untuk melaksanakan shalat malam, ia melakukannya sendiri dan tiap hari. Hingga suatu saat ia tiba tiba mengeluh dan merasa paling shalih di rumah itu seraya berkata "Kalian orang orang yang sama dengan orang yang lain, kalian tetap saja tidur seperti tidurnya orang mati tak bangun sedikit pun walau ada orang yang melaksanakan shalat lail." Ternyata secara tak sengaja keluhan dan kesombongan itu didengar oleh ayahnya, maka dengan bijak sang ayah menghampiri ulama tersebut yang notabene adalah anaknya sambil berkata "Wahai anakku, lebih baik engkau juga tidur bila tidak ada yang dapat engkau kerjakan selain mencari kesalahan orang lain&qu