Hak Pasien dan Dilema Etika


A.    Hak-hak Pasien
Hak hak pasien berdasarkan deklarasi Lisbon (1991) :
       Hak memilih dokter
       Hak dirawat dokter yang “bebas” tanpa ada kekangan
       Hak menerima atau menolak pengobatan setelah menerima informasi medis
       Hak atas kerahasiaan
       Hak mati secara bermartabat
       Hak atas dukungan moral
Selain itu terdapat hak-hak pasien berdasarkan UU kesehatan No. 23 tahun 1992 yaitu sebagai berikut ;
       Hak atas informasi
       Hak atas second opinion
       Hak memberikan persetujuan pengobatan atau tindakan medis
       Hak atas kerahasiaan
       Hak atas pelayana kesehatan

B.    Dilema etika
       Definisi
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak harus dibuat. (Arens dan Lobbecke, 1991:77)
       Pendekatan yang dapat dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema etika:
1.      Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2.      Menentukan isu-isu etika berdasarkan fakta-fakta
3.      Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok dipengaruhi dilemma.
4.      Menentukan alternatif yang tersedia dalam memcahkan dilema etika.
5.      Menentukan konsekuensi yang mungkin dalam memecahkan dilema.
6.      Menetapkan tindakan yang tepat.
(Arens dan Lobbecke)

C.    Prosedur Penanganan
Perawatan klinis yang baik harus meliputi:
       Penilaian adekuat kondisi pasien sesuai keluhan/gejala, jika perlu, dilakukan pemeriksaan yang tepat
       Merencanakan dan memberikan pemeriksaan atau penatalaksanaan jika diperlukan
       Melakukan tindakan yang sesuai/tepat jika perlu
       Merujuk pasien ke dokter lebih ahli sesuai indikasi
(Good Medical Practice)


Daftar Pustaka
PSKI Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2006. PANDUAN ETIKA MEDIS. Yogyakarta: PSKI FK UMY
Good Medical Practice,[pdf]. http://www.ididkijakarta.com/data/gmp.pdf. [diakses tanggal 21 September 2016]
http://www.wma.net/en/30publications/30ethicsmanual/pdf/ethics_manual_indonesian.pdf. Yogyakarta:  Pusat Studi Kedokteran Islam Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. [diakses tanggal 21 September 2016]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB-Oli3f9ZGmyrTZG-U0KKvwaHhz_4dSbz6WoHpWnjwj1EOw5Wwqlgn5sYM9PyC8xNjG_SlHqj92DV-TvLc2sunACi7UYz6X6BYV1VH-1fSFpLDaMWbVYlGsepO68oMbb5RUypmEfLtXU/s1600/ilustrasi3.jpg



Comments

Popular posts from this blog

Fisiologi Hipotalamus, Hipofisis Anterior, Hipofisis Posterior, dan Adrenal

Perkecambahan Tanaman

Pakaian Adat Jawa Tengah Pria