Obesitas (part 2)



a.       Faktor Risiko
1)      Tidak melakukan aktivitas fisik.
2)      Diet yang tidak sehat dan kebiasaan makan. Berat badan tidak dapat dihindari jika jumlah kalori yang dimakan tidak seimbang dengan kalori yang dibakar.
3)      Masalah medis. Pada beberapa orang, obesitas dapat ditelusuri ke suatu alasan medis, seperti Prader-Willi syndrom, Cushing's syndrom dan kondisi lainnya.
4)      Obat tertentu. Beberapa obat dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika tidak diberikan kompensasi melalui diet atau aktivitas. Obat-obat ini mencakup beberapa antidepresan, anti-kejang obat, obat diabetes, obat antipsikotik, steroid dan beta blocker.
5)      Masalah sosial dan ekonomi.
6)      Usia. Obesitas dapat terjadi pada usia berapa pun, bahkan pada anak-anak. Tetapi ketika manusia bertambah usia, perubahan hormon dan gaya hidup yang kurang aktif meningkatkan risiko obesitas. Selain itu, jumlah otot dalam tubuh akan cenderung menurun sesuai dengan usia. Ini lebih rendah otot massa menyebabkan penurunan metabolisme. Perubahan ini juga mengurangi kebutuhan kalori, dan dapat membuat lebih sulit untuk menjaga berat badan. Jika tidak memiliki kesadaran untuk mengendalikan apa saja yang dimakan dan memperbanyak aktivitas fisik, mungkin akan menambah berat badan.
7)      Kehamilan. Selama kehamilan, berat badan wanita selalu meningkat. Beberapa wanita merasa berat badan ini sulit untuk kehilangan setelah bayi lahir. Berat ini dapat berkontribusi untuk pengembangan obesitas pada wanita.
8)      Berhenti Merokok. Berhenti merokok ini sering dikaitkan dengan berat badan.
9)      Kurangnya tidur. Tidak mendapatkan cukup tidur atau tidur terlalu banyak dapat menyebabkan perubahan hormon yang meningkatkan nafsu makan.
b.      Tipe-Tipe Obesitas
1)      Berdasarkan kondisi selnya: (Purwati, 2001)
a)      Tipe Hiperplastik, adalah kegemukan yang terjadi karena jumlah sel yang lebih banyak dibandingkan  kondisi  normal,  tetapi  ukuran sel-selnya sesuai  dengan  ukuran  sel   normal   terjadi  pada masa anak-anak.Upaya menurunkan berat badan ke kondisi normal pada  masa anak-anak akan lebih sulit.
b)      Tipe  Hipertropik,  kegemukan  ini  terjadi   karena   ukuran sel yang  lebih besar dibandingkan ukuran sel normal. Kegemukan  tipe ini terjadi pada usia dewasa dan upaya untuk menurunkan  berat akan lebih mudah bila dibandingkan dengan tipe hiperplastik.
c)      Tipe Hiperplastik dan Hipertropik kegemukan tipe ini terjadi  karena jumlah dan ukuran sel melebihi normal.  Kegemukan tipe  ini dimulai pada masa  anak  - anak  dan  terus  berlangsung  sampai  setelah   dewasa. Upaya   untuk   menurunkan   berat  badan pada tipe ini merupakan yang paling sulit, karena dapat beresiko terjadinya komplikasi penyakit, seperti penyakit degeneratif.
2)      Berdasarkan persen kelebihan lemak: (Misnadiarly, 2007)
a)      Mild obesity, bila berat badan individu antara 20-30% di atas berat badan ideal
b)      Moderate obesity, bila berat badan individu antara 30-60% di atas berat badan ideal
c)      Morbid, bila berat badan individu >60% di atas berat badan ideal. Pada tipe ini, risiko mengalami gangguan respirasi, gagal jantung, dan kematian mendadak meningkat dengan tajam.
3)      Berdasarkan penyebaran lemak di dalam tubuh:
a)      Tipe buah apel (Adroid), pada tipe ini ditandai dengan pertumbuhanlemak yang berlebih dibagian tubuh sebelah atas yaitu sekitar dada, pundak, leher, dan muka. Tipe ini  pada  umumnya dialami pria dan wanita yang sudah menopause. Lemak yang menumpuk  adalah lemak jenuh.
b)      Tipe buah  pear  (Genoid),  tipe  ini  mempunyai  timbunan  lemak  pada bagian  bawah,  yaitu   sekitar   perut,   pinggul,  paha,  dan pantat. Tipe ini banyak diderita oleh perempuan. Jenis timbunan lemaknya adalah lemak tidak jenuh.

c.       Komplikasi
Dari segi fisik, orang yang mengalami obesitas akan mengalami rendah diri dan merasa kurang percaya diri. Sehingga seringkali akan mengalami tekanan, baik dari dirinya sendiri maupun dari lingkungannya (Purwati, 2001). Kelebihan penimbunan lemak diatas 20% berat badan ideal, akan menimbulkan permasalahan kesehatan hingga terjadi gangguan fungsi organ tubuh (Misnadierly, 2007).
Orang dengan obesitas akan lebih mudah terserang penyakit degeneratif. Penyakit – penyakit tersebut antara lain:
1)      Hipertensi
Orang dengan obesitas akan mempunyai resiko yang tinggi terhadap Penyakit hipertensi. Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa pada usia 20 – 39 tahun orang obesitas mempunyai resiko dua kali lebih besar terserang hipertensi dibandingkan dengan orang yang mempunyai berat Badan normal (Wirakusumah, 1994).
2)      Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner. Hasil penelitian menyebutkan bahwa dari 500 penderita kegemukan, sekitar 88% mendapat resiko terserang penyakit jantung koroner. Meningkatnya factor resiko penyakit  jantung  koroner  sejalan  dengan  terjadinya  penambahan  berat badan seseorang. Penelitian lain juga menunjukkan kegemukan yang terjadi pada usia 20 – 40 tahun ternyata berpengaruh lebih besar terjadinya penyakit jantung dibandingkan kegemukan yang terjadi pada usia yang lebih tua (Purwati, 2001).
3)      Diabetes Melitus
Diabetes mellitus dapat disebut penyakit keturunan, tetapi kondisi tersebut tidak selalu timbul jika seseorang tidak kelebihan berat badan. Lebih dari 90 % penderita diabetes mellitus tipe serangan dewasa adalah penderita kegemukan. Pada umumnya penderita diabetes mempunyai  kadar lemak yang abnormal dalam darah. Maka, dianjurkan bagi penderita diabetes yang ingin menurunkan berat badan sebaiknya dilakukan dengan mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak dan lebih banyak mengkonsumsi makanan tinggi serat (Purwati, 2001)
4)      Gout
Penderita obesitas mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit radang sendi yang lebih serius jika dibandingkan dengan orang yang berat badannya ideal. Penderita obesitas yang juga menderita gout harus menurunkan berat badannya secara perlahan-lahan (Purwati, 2001)
5)      Batu Empedu
Penderita obesitas mempunyai resiko terserang batu empedu lebih tinggi karena ketika tubuh mengubah kelebihan lemak makanan menjadi lemak tubuh, cairan empedu lebih banyak diproduksi didalam hati dan disimpan dalam kantong empedu. Penyakit batu empedu lebih sering terjadi pada penderita obesitas tipe buah apel. Penurunan berat badan tidak akan mengobati penyakit batu empedu, tetapi hanya membantu dalam pencegahannya. Sedangkan untuk mengobati batu empedu harus menggunakan sinar ultrasonic maupun melalui pembedahan (Andrianto, 1990).
6)      Kanker
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa laki-laki dengan obesitas akan  beresiko  terkena  kanker usus  besar,  rectum,  dan kelenjar prostate. Sedangkan pada wanita akan beresiko terkena kanker rahim dan kanker payudara.
Untuk mengurangi resiko tersebut konsumsi lemak total harus dikurangi. Pengurangan lemak dalam makanan sebanyak 20 – 25 % perkilo kalori merupakan pencegahan terhadap resiko penyakit kanker payudara (Purwati, 2001).

d.      Terapi
1)      Non mendikamentosa
-       .Pendekatan Diet
       Pengurangan asupan kalori antara 500-600 kcal/hari dari 2100-2520 kcal/hari dapat menurunkan berat badan 0,5-1 kg/minggu
       Diet rendah kalori
       Diet rendah lemak
-       Aktivitas fisik. 
       Melakukan kegiatan jasmani disesuaikan dengan umur dan kondisi fisik. Tujuannya untuk pencegahan dan penanganan kelainan metabolik
       pasien dewasa overweight dan obese:
-          Meningkatkan kebugaran kardiorespirasi
-          menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler
       Olahraga internsif selama 10 bulan dan pengaturan diit akan menurunkan lemak tubuh dan meningkatkan kesegaran jasmani
2)   Medikamentosa
-          Tujuan mengurangi nafsu makan
-          Golongan cathecolamine anorectic:
       Diethylpropion
       Phentermine
       Mazindol
       Phenylpropanolamine
-          Golongan central serotoninergic pathway:
       Fenfluramin
       Dexfenfluramin
       Fluxetine
-          Obat-obat yang direkomendasikan oleh NICE (National Institute of Clinical Excellence) adalah orlistat dan sibutramine


3)   Pembedahan
Dilakukan untuk orang yang memiliki berat badan diatas 120 kg atau memiliki BMI ≥ 40.


Daftar Pustaka
Wirakusumah, E.S, (1994). Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta: PT Gramedia
World Health Organization. (2016). Obesity and Overweight. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/. [diakses pada tanggal 20 November 2016].
Sumanto, Agus. (2009). Tetap Langsing dan Sehat dengan Terapi Diet. Jakarta: ArgoMedia Pustaka. 
Purwati, S. (2001). Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukan. Jakarta: PT Swadaya
Notoatmodjo, S. (1993). Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
http://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1470388284/attached_image/obesitas-alodokter.jpg

Comments

Popular posts from this blog

Fisiologi Hipotalamus, Hipofisis Anterior, Hipofisis Posterior, dan Adrenal

Perkecambahan Tanaman

Manfaat Limit Dalam Kehidupan Sehari-hari