Patofisiologi Cushing Syndrome
Sindrom cushing muncul perlahan-lahan
selama berbulan-bulan/bertahun-tahun
dan bisa hilang timbul. Sindrom tersebut di sebabkan oleh adenoma sel basofil
adrenal, tumor non hipofisis(tumor paru, timus, pankreas), neoplasma adrenal,
dan kehamilan, serta obat-obatan kortikosteroid eksogen, yang mampu menyebabkan
penigkatan ACTH. Dimana peningkatan ACTH tersebut menyebabkan sel-sel basofil
menunjukkan degranulasi (crooke’s change) sekunder, yang merangsang terjadinya
hiperplasi dari korteks secara
bilateral, dan kadang juga terjadi hipernodular hal tersebutlah yang
menyebabkan hiperkrtikolisme yang menjadi penyebab utama dari sindrom cushing.
Sindrom cushing menyebabkan gejala yang
bervariasi diantaranya adalah BB bertambah, amenorea sekunder(infertilitas),
kelemahan otot, kelemahan wajah, hipertensi, diabetes, dan lain-lain. Dari
gejala yang timbul dari sindrom cushing dapat menimbulakan komplikasi
diantaranya adalah infeksi berat dan penyakit arteri koroner, bahkan dapat
menimbulkan kematian.
Pada-penyakit
Cushing, hipersersekresi ACTH berlangsung secara episodik dan acak
serta menyebabkan hipersekresi kortisol dan tidak terdapat
irama sirkadian yang
normal. Inhibisi umpan-balik
ACTH (yang disekresi dari
adenoma hipofisis) oleh kadar
glukokortikoid yang fisiologis tidak ada. Jadi,
hipersekresi ACTH terus
menetap walaupun terdapat
pening katan sekresi
kortisol dan menyebabkan
berlebihan glukokortikoid kronis.
Sekresi ACTH dan kortisol
yang berlang sung episodik
menyebabkan kada rnya tidak menentu
di dalam plasma;
yang suatu saat
dapat berada dalam
batas normal. Tetapi, hasil
pemeriksaan kecepatan produksi kortisol; kortisol bebas dalam urin atau kadar kortisol secara
multipel yang diambil dari contoh darah di waktu-waktu tertentu selama
24 jam memastikan
adanya hipersekresi kortisol.
Sharma ST, Nieman LK, Feelders RA. (2015). Cushing’s
syndrome: epidemiology and
developments in disease management. Diakses 21 Februari 2017.
developments in disease management. Diakses 21 Februari 2017.
Sherwood,
Lauralee (2014). Fisiologi Manusia: Dari
Sel ke Sistem. 8th ed. Jakarta: EGC.UCLA Health. Cushing’s Disease
Wisse, B. (2015). Cushing Dissease. Diakses 21 Februari
2017.
https://medlineplus.gov/ency/article/000348.htm.
Wisse, B. (2015). Cushing Syndrome. Diakses 21 Februari
2017.
pusing gua baca blog lu
ReplyDeletecoba baca dari artikel yang sebelumnya
Delete