Pencegahan Cushing Syndrome
a.
Pencegahan primer
Pencegahan primer seperti promosi kesehatan dan pencegahan khusus.
Sasarannya ialah faktor penyebab, lingkungan & pejamu. Bisa dilakukan
dengan cara :
1.
Menghindari rokok sebagai salah satu
faktor resiko kanker baik pada adrenal maupun ektopik.
2.
Menghindari radiasi agar tidak terjadi
tumor.
3.
Menjalani pola hidup sehat seperti
berolahraga, makan-makanan yang bergizi dan seimbang juga menjadi salah satu pencegahan primer
sehingga terhindar dari penyakit-penyakit misalnya rheumatoid atritis dan mencegah pengkonsumsian obat kortikosteroid
yang berlebihan tanpa saran dari dokter.
4.
Menyebarluaskan pendidikan kesehatan
seperti gaya hidup sehat, gizi, faktor lingkungan, dan lain sebagainya,
5.
Melakukan pemeriksaan kesehatan awal,
berkala, dan khusus.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya
unutk menemukan tanda-tanda dan gejala sindom cushing sedini mungkin, mencegah
meluasnya penyakit, dan mengurangi bertambah berat penyakit tersebut
diantaranya :
1. Pengawasan dan penyuluhan untuk
pasien sindrom dan penyakit cushing, agar pasien tersebut benar-benar
mengetahui cara pengobatan dan cara mengobati gejala-gejala yang bermunculan
dari penyakit ini .
2. Pengamatan langsung mengenai
perawatan klien sindrom cushing.
3. Case-
finding secara active, mencakup identifikasi sindrom
cushing pada orang-orang yang dicurigai dan rujukan kadar kortisol yang tinggi
dalam plasma darah.
4. Kartu ini adalah sebuah kartu yang
mengontrol penggunaan obat steroid yang dikonsumsi oleh pasien. Jadi jumlah
obat dan jangka waktu penggunaan obat steroid dapat diketahui oleh dokter, maka
dosis yang digunakan untuk pemakaian selanjutnya dapat diatur sedemikian rupa
sehingga nantinya tidak terjadi komplikasi penyakit lainnya termasuk sindrom
cushing. Kartu ini juga bisa mencegah pemberhentiaan terapi steroid secara tiba-tiba
karena dokter bisa mengurangi dosis obat steroid secara berkala. Pemberhentian
konsumsi obat steroid secara tiba-tiba sangat dilarang karena sangat berbahaya
bagi fisiologi tubuh pasien. Tapi sayangnya di Indonesia belum menerapkan
system kartu terapi steroid ini, yang sudah menerapkan system kartu ini adalah
Negara Inggris dan Swedia.
c. Pencegahan tersier
Tujuan dari pencegahan tersier ialah mencegah jangan sampai mengalami cacat
& bertambah parahnya penyakit juga kematian dan rehabilitasi (pengembalian
kondisi fisik/ medis, mental/ psikologis & sosial, serta melatih
kembali,mendidik kembali, dan merehabilitasi pasien yang mengalami disabilitas
permanen.
Daftar Pustaka
Sudoyo
AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Jilid 3).
4th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....