Fisiologi Sekresi Hormon Glukagon, Somatostatin dan Fungsinya
1.
Sekresi Glukagon
Sel α pankreas mensekresi glukagon
yang merupakan hormon katabolik. Penemuan pertama oleh Roger Unger pada sekitar
tahun 1950 menyatakan bahawa glukagon memiliki peran yang berlawanan dengan
insulin. Glukagon berperan besar dalam mempertahankan kadar glukosa darah saat
berpuasa ataupun tidak mengkonsumsi makanan dengan cara menstimulasi produksi
glukosa dari hati melalui proses glikogenolisis dan glukoneogenesis. Glukosa
yang dihasilkan dari hati akan mempertahankan konsentrasi basal glukosa dalam
rentang normal saat berpuasa. Apabila glukosa darah menurun di bawah rentang
normal, ini akan memicu sekresi glukagon dan selanjutnya produksi glukosa dari
hati akan menstabilkan kembali kadar glukosa darah. Hal ini tidak akan terjadi
sekiranya glukosa darah adalah normal karena sekresi glukagon telah pun
dihambat oleh efek dari insulin (Aronoff et al., 2004). Sekresi glukagon juga
distimulasi oleh peningkatan aktivitas parasimpatetik dari sistem saraf autonom
yang terjadi saat bersenam atau berolahraga. Selain itu, peningkatan asam amino
sekiranya kadar glukosa darah menurun di mana timbul selepas mengkonsumsi
makanan tinggi protein juga bisa memicu sekresi glukagon (Tortora and
Derrickson, 2009).
2. Efek Glukagon
1. Efek pada karbohidrat
1) Meningkatkan produksi dan pelepasan glukosa oleh hati sehingga kadar glukosa darah meningkat.
2) Menurunkan glikogenesis, mendorong glikogenolisis, dan merangsang glukoneogenesis.
2. Efek pada lemak
1) Mendorong lipolisis serta menghambat sintesis trigliserida.
2) Meningkatkan produksi keton hati (ketogenesis) dengan mendorong perubahan asam lemak menjadi badan keton.
3. Efek pada protein
Menghambat sintesis protein di hati serta mendorong penguraian protein hepatik.
3. Sekresi Somatostatin
Somatostatin di pankreas diatur oleh respon feedback, bila
kadar glukosa darah sudah mendekati normal/kisaran normal, somatostatin akan
diproduksi oleh sel delta pankreas, makin banyak insulin/glukagon yang
diproduksi, semakin banyak sekresi somatostatin, sehingga menyebabkan produksi
insulin/glukagon berkurang dan kadar glukosa darah tidak berubah lagi .
Abnormalitas pada sel delta, misalnya
overproduksi somatostatin mengakibatkan sangat berkurangnya produksi hormon
glukagon dan insulin.
4. Efek Somatostatin
Somatostatin berperan dalam
pengaturan sekresi sel-sel pulau langerhans, somatostatin menghambat produksi
insulin dan glukagon
Daftar Pustaka
Hall JE dan Guyton AC. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (edisi keduabelas). Jakarta : Saunders Elsavier
Sherwood, Lauralee (2001) .Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sherwood, Lauralee. (2014). Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi ke 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....