Fisiologi Sekresi Hormon Insulin dan Fungsinya
1. Sekresi Insulin
Insulin
diproduksi ketika kadar glukosa darah meningkat. Glukosa yang masuk melalui
GLUT 2 di pankreas memicu pelepasan vesikel yang telah berisi insulin. Glukosa
akan diubah menjadi ATP yang akan merangsang pompa kalium-natrium sehingga sel
mengalami depolarisasi dan Ca+ chanel akan terbuka. Ca+ masuk ke dalam sel
sehingga memicu translokasi vesikel berisi insulin. Insulin disintesis oleh RE halus dan dibawa menuju
badan golgi untuk dikemas dalam suatu vesikel.
Vesikel ini kemudian akan dikeluarkan dengan cara eksositosis. Seperti
kebanyakan hormon polipeptida, awalnya insulin disintesis dalam bentuk
preprohormon. Gen dari insulin berada di kromosom pendek yang ke 11 dengan
memiliki dua intron dan tiga exon. Preproinsulin memiliki 23 asam amino yang
dibuang ketika ia memasuki RE. Sisa dari preproinsulin ini kemudian mengalami
pelipatan, dan pembentukan ikatan disulfida sehingga membentuk proinsulin.
Proinsulin memiliki tiga bagian yaitu bagian A, B, dan C. Peptida C (C-Peptide)
menghubungkan antara bagian A dan B. Ada dua enzim protease yang berperan dalam
mengubah proinsulin menjadi insulin. Sekitar 90-97% produk yang disekresikan
sel B berupa insulin yang jumlahnya sama dengan C-Peptide. Selebihnya berupa
proinsulin. C-Peptide dapat diukur dengan menggunakan radioimmunoassay dan
kadarnya di darah dapat menunjukkan keadaan fungsi dari sel B pada pasien yang
menerima insulin eksogen.
Sekresi
insulin distimulasi oleh glukosa. Pertama-tama glukosa akan masuk ke sel beta
pankreas dengan difusi terfasilitasi melalui GLUT 2. Setelah di dalam, glukosa
akan difosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang menghasilkan ATP. Sebelumnya,
sel beta pankreas mempunyai 2 jenis saluran, yaitu saluran K+ peka ATP yang merupakan saluran bocor yang
tetap terbuka dan akan tertutup ketika ada ATP yang terikat pada salurannya dan
yang kedua adalah saluran Ca2+ voltase yang tertutup pada potensial
istirahat. Setelah terfosforilasinya glukosa dan menghasilkan ATP, ATP akan
terikat pada saluran K+ peka
ATP dan saluran tersebut akan tertutup. Karena penurunan permeabilitas K+ yang terjadi, maka terjadilah depolarisasi sel
beta pankreas. Depolarisasi ini menyebabkan saluran Ca2+ voltase
terbuka. Kemuadian Ca2+ akan masuk ke sel beta dan memicu
eksositosis vesikel sekretorik yang mengandung insulin dan insulin diskresikan.
Selain konsentrasi glukosa, sekresi insulin juga dipengaruhi oleh hormon pada
gastro-intestinal khususnya GIP (glucose-dependent
insulinotropic peptide) dari sel K duodenal dan hormon GLP-1 (glucose-like peptide 1) yang berasal
dari sel L di bagian distal usus halus. Hormon tersebut disebut inkretin.
Inkretin tersebut akan memberitahu sel beta pankrean terhadap peningkatan
nutrien darah (terutama glukosa darah) yang akan terjadi. Inkretin ini akan
meningkatkan sekres insulin dengan meningkatkan cAMP, yang meningkatkan
pelepasan insulin yang diinduksi oleh Ca2+.
2. Efek Insulin
1. Meningkatkan ambilan, penyimpanan,
dan penggunaan glukosa
Fungsi
utama insulin adalah untu transport glukosa dari luar ke dalam sel melalui GLUT
spesifik. Apabila terjadi kelebihan pengmabilna glukosa, maka glukosa akan
diubah menjadi trigliserida untuk disimpan di hati lalu ditransport ke jaringan
adiposa.
2. Memacu sintesis dan penyimpanan
lemak
Insulin
meningkatkan pemakaian glukosa oleh sebagina besar jaringan tubuh maka
mengurangi pemakaian lemak. Tapi insulin juga bisa meningkatkan sintesis asam
lemak ketika banyak glukosa yang dicerna daripada yang digunakan untuk energi
sehingga menjadi substrat untuk pembentukan trigliserida kemudian disimpan di
hati lalu ditransport ke jaringan adiposa.
3. Meningkatkan sintersis dan
penyimpanan protein
● Merangsang pengangkutan sejumlah
besar asam amino ke dalam sel
● Meningkatkan translasi RNA
● Menghambat proses katabolisme
protein
● Di dalam hati, insulin menekan
kecepatan glukoneogenesis. Sehingga glukoneogensis tidak banyak terjadi karena
telah menggunakan cukup glukosa yang telah ditransport oleh insulin itu sendiri
masuk ke dalam sel.
Sumber :
Hall
JE dan Guyton AC. (2014). Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran (edisi keduabelas). Jakarta : Saunders Elsavier
Sherwood, Lauralee (2001) .Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi
ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....