Posts

Showing posts from September, 2024

Gimana saya mau sholat? kan masih haidh

Image
 Begitulah kata salah satu pasien yang kutemui saat mengisi BP Umum Puskesmas. Jadi saat itu datanglah wanita paruh baya dengan keluhan sering letih dan pucat selama 2 bulan ini, setelah kulakukan anamnesis kudapati wanita tersebut mengalami haidh yang berkepanjangan selama 2 bulan ini, tidak pernah berhenti sama sekali. Aku langsung reflek menanyakan "hlo terus kok baru ke sini?", "la ku kira ini haidh biasa dok, tapi kok gak berhenti henti" jawab wanita tersebut. "terus selama 2 bulan ini, jenengan sholat tidak?" tanyaku ketika melihat wanita itu memakai jilbab rapi dan menutup aurat, "Yo gimana mau sholat, kan masih haidh" jawab wanita itu dengan tegas. Mendengar jawaban itu aku langsung istighfar dan mencoba memaklumi dengan udzur mungkin wanita ini belum tahu.  Mengenai kondisi ini, di dalam dunia medis konvensional, kita mengenal adanya Abnormal Uterine Bleeding (AUB) , AUB sendiri didefinisikan perdarahan dari uterus yang berlangsung lebih

Nasehat untuk Penjenguk Orang Sakit

Image
 Adab-Adab Bagi Orang Yang Menjenguk Orang Sakit. 1. Hendaknya dalam mengunjungi orang yang sakit diiringi dengan niat yang ikhlas dan tujuan yang baik. Seperti misalnya yang dikunjunginya adalah seorang ulama atau teman yang shalih, atau engkau mengunjunginya dalam rangka untuk beramar ma’ruf atau mencegah kemunkaran yang dilakukan dengan lemah lembut atau dengan tujuan memenuhi hajatnya atau untuk melunasi hutangnya, atau untuk meluruskan agamanya atau untuk mengetahui tentang keadaannya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: مَنْ عَادَ مَرِيْضاً أَوْ زَارَ أَخاً لَهُ فِي اللهِ أَيْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ نَادَاهُ مُنَادٍ بِأَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً "Barangsiapa mengunjungi orang yang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah atau di jalan Allah, akan ada yang menyeru kepadanya, ‘Engkau telah berlaku mulia dan mulia pula langkahmu (dalam mengunjunginya), serta akan kau tempati rumah di Surga.” [HR. At-Tirmidzi n