Doa Mustajab yang Jarang Disadari


 Syeikh Saad bin Turki Al Khotslan menjelaskan dalam halaqahnya (Ali Imran ayat 37-38)


فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا ٱلْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًا ۖ قَالَ يَٰمَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَا ۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, "Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?" Dia (Maryam) menjawab, "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.


هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآء

Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa."

Pada kisah ini, nabi Zakaria langsung berdoa ketika melihat Maryam binti Imron mendapatkan nikmat yang berupa makanan yang tidak umum pada musimnya. 

Sebagian ulama berkata waktu ini adalah waktu mustajab, selain juga beberapa ulama menjelaskan mihram Maryam merupakan tempat mustajab, Ketika dirimumelihat orang lain mendapat nikmat! Maka Berdoalah! ini adalah waktu mustajab.


Syeikh Abdurrahman bin Nasir As Sa'di menjelaskan dalam tafsirnya " …Kemudian Allah memuliakan Maryam dan Zakaria sebagaimana Allah memudahkan bagi Maryam rezeki yang di peroleh tanpa keringat dan lelah, hal itu merupakan sebuah karamah sebagai kemuliaan dari Allah untuknya karena, ”setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab,” yakni terpat untuk ibadah, dan di sini terkandung isyarat akan banyaknya shalat yang dilakukan Maryam dan konsistennya kepada tempat ibadah tersebut, ”maka dia mendapatkan makanan di sisinya” dengan nikmat yang tersedia. Zakaria berkata ”Hai Maryam dari mana kamu mendapatkan makanan ini?” “Maryam menjawab, ’ makan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dikehendakinya tanpa hisab.” Ketika Zakaria melihat kondisi tersebut, kebaikan dan seperti itulah kasih Allah terhadap Maryam, maka itu mengingatkan dirinya untuk memohon kepada Allah seorang anak laki-laki, dalam kondisinya yang hampir putus asa seraya berkata ”ya tuhanku, berilah aku dari sisimu seorang anak yang baik. sesungguhnya enkau maha pendengar doa….”


Begitu pula dalam Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh dibawah bimbingan Syaikh Shalih Humaid

"…Ketika melihat rezeki yang Allah -Ta'ālā- berikan kepada Maryam puteri Imran dengan cara yang tidak biasa, Zakariya langsung memohon kepada Allah agar dirinya dikaruniai seorang putra, meskipun dia menyadari keadaannya yang sudah tua renta dan istrinya yang mandul. Maka Zakariya berkata, “Ya Rabbku, berilah aku seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa orang yang memanjatkan doa kepada-Mu dan Maha Mengetahui keadaan-Nya…”


Ketika si A mendapat rezeki melimpah, atau mendapat kebaikan besar, maka berdoalah! Mintalah taufik dan pertolongan baginya!

Dan mintalah karunia untuk dirimu karena ini adalah waktu mustajab

Tindakan ini bisa mengobati hasad. Ini juga salah satu pengobatan hasad iri dan dengki.


Allahu a'lam

Batang, 05 April 2025


Ulul Albab



Sumber

Halaqah Syaikh Saad bin Turki Al Khotslan

Tafsir As Sa'di karangan Syeikh Abdurrahman bin Nasir As Sa'di

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh 

https://tafsirweb.com/1170-surat-ali-imran-ayat-38.html

https://id.pngtree.com/freepng/doa-anak-sholeh_6617029.html (foto)


Comments

Popular posts from this blog

Fisiologi Hipotalamus, Hipofisis Anterior, Hipofisis Posterior, dan Adrenal

Manfaat Limit Dalam Kehidupan Sehari-hari

Perkecambahan Tanaman