Metabolisme 5 (Siklus Asam Sitrat)
Siklus asam sitrat
Siklus
asam sitrat (Siklus krebs, siklus asam trikarboksilat) adalah serangkaian
reaksi di mitokondria yang mengoksidasi gugus asetil pada asetil-KoA dan
mereduksi enzim yang tereoksidasi melalui rantai transpor elektron yang
berhubungan dengan pembentukan ATP.
Siklus
asam sitrat adalah karena jalur utama bersama terakhir untuk oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein karena glukosa, asam lemak, dan sebagian besar
asam amino dimetabolisme menjadi asetil-KoA atau zat-zat antara siklus ini.
Siklus
ini diawali dengan reaksi antara gugus asetil pada asetil-KoA dan asam
dikarboksilat 4 karbon Oksaloasetat yang membentuk asam trikarboksilat 6
karbon, yaitu sitrat. Pada reaksi-reaksi berikutnya terjadi pembebasan dua
molekul CO2 dan pembentukan ulang oksaloasetat, oksaloasetat hanya dibutuhkan
dalam jumlah kecil untuk mengoksidasi asetil-KoA yang jumlahnya besar, senyawa
ini dapat dianggap memiliki peran katalitik karena kembali pada akhir siklus.
Selama oksidasi asetil-KoA, koenzim-koenzim mengalami reduksi dan kemudian
direoksidasi di rantai respiratorik yang dikaitkan dengan pembentukan ATP
(fosforilasi oksidatif)(gambar 16.2). Proses ini bersifat aerob. Enzim-enzim
pada siklus asam sitrat terletak di matriks mitokondria.
Penjelasan
Siklus asam sitrat : Reaksi awal antara asetil-KoA dan oksaloasetat untuk
membentuk sitrat dikatalis oleh sitrat sintase yang membentuk ikatan
karbon-ke-karbon antara karbon metil pada asetik-Koa dan karbon karbonil pada
(gambar 16.3). Ikatan tioester pada sitril-KoA yang terbentuk akan mengalami
hidrolisis dan membebaskan sitrat dan KoASH-suatu reaksi eksotermik.
Sitrat
mengalami isomerisasi menjadi isositrat oleh enzim akonitase (akonitat
hidratase); reaksi ini terbagi dalam 2 tahap: dehidrasi menjadi cis-akonitat
dan rehidrasi menjadi isositrat. Meskipun sitrat adalah molekul simetris,
akonitase bereaksi dengan sitrat secara asimetris sehingga 2 atom karbon yang
lenyap dalam reaksi-reaksi berikutnya pada siklus bukanlah atom karbon yang
ditambahkan dari asetil-KoA. Perilaku asimetris ini terjadi karena channelling
(pemindahan produk sitrat sintase secara langsung ke bagian aktif akonitase,
tanpa memasuki larutan bebas). Hal ini menghasilkan integrasi aktivitas siklus
asam sitrat dan penyediaan sitrat di sitosol sebagai sumber asetil-KoA untuk
sintesis asam lemak. Sitrat hanya tersedia dalam larutan bebas untuk diangkut
dari mitokondria ke sitosol guna sintesis asam lemak saat akonitase dihambat
oleh penumpukan produknya, yaitu isositrat.
Isositrat
mengalami dehidrogenasi yang dikatalis oleh isositrat dehidrogenase untuk
membentuk oksalosuksinat, pada awalnya, yang tetap terikat pada enzim dan
mengalami dekarboksilasi menjadi α-ketoglutarat. Dekarboksilasi ini perlu ion Mg2+ dan Mn2+. terdapat
tiga isoenzim isositrat dehidrogenase. Salah satunya yang menggunakan NAD+,
hanya terdapat di mitokondria. Dua lainnya menggunakan menggunakan NADP+ dan
ditemukan di mitokondria dan sitosol. Oksidasi isositrat terkait-rantai
respiratorik berkangsung melalui enzim yang dependen-NAD+.
α-Ketoglutarat mengalami dekarboksilasi
oksidatif dalam suatu reaksi yang dikatalis oleh suatu kompleks multi-enzim.
Kompleks α-ketoglutarat dehidrogenase memerlukan kofaktor yang sama dengan
kofaktor yang diperlukan kompleks piruvat dehidrogenase- tiamin difosfat, lipoat,
NAD+, FAD, dan KoA serta menyebabkan terbentuknya suksinil KoA. Kesetimbangan
reaksi ini jauh lebih menguntungkan pembentukan suksinil-KoA sehingga secara
fisiologis reaksi ini harus dianggap berjalan satu arah.
Suksinil Ko-A diubah menjadi suksinat
oleh enzim suksinat tiokinase (suksinil-KoA sintetase). Reaksi ini adalah
satu-satunya contoh fosforilasi tingkat subtrat di siklus asam sitrat. Jaringan
tempat terjadinya glukoneogenesis (hati dan ginjal) mengandung 2 isoenzim
suksinat tiokinase, satu spesifik untuk GDP dan yang lain untuk ADP. GTP yang
terbentuk digunakan untuk dekarboksilasi oksaloasetat menjadi fosfoenolpiruvat
dalam glukoneogenesis, dan menghasilkan hubungan regulatorik antara aktivitas
asam sitrat dan penghentian oksaloasetat untuk glukoneogenesis. Jaringan
non-glukoneogenetik hanya memiliki isoenzim yang menggunakan ADP.
Jika metabolisme badan keton terjadi di
jaringan ekstrahepatik, terdapat suatu reaksi alternatif yang dikatalisis oleh
suksinil-KoA-asetoasetat-KoA transferase (tioferase) yang melibatkan pemindahan
KoA dari suksinil-KoA ke asetoasetat dan membentuk asetoasetil-KoA dan
suksinat.
Metabolisme maju suksinat yang
menyebabkan terbentuknya kembali oksaloasetat, memiliki rangkaian pada reaksi
kimia yang sama seperti yang terjadi pada oksidasi-β asam lemak: dehidrogenasi
untuk membentuk ikatan rangkap karbon-ke-karbon, penambahan air untuk membentuk
gugus hidroksil, dan dehidrogenasi lebih lanjut untuk menghasilkan gugus okso
pada oksaloasetat.
Reaksi dehidrogenasi pertama yang membentuk
fumarat dikatalis oleh suksinat dehidrogenase yang terikat pada permukaan dalam
membran mitokondria. Enzim ini mengandung FAD dan protein besi-sulfur (FeS),
dan secara langsung mereduksi ubikuinon dalam rantai transpor elektron.
Fumarase (fumarat hidratase) mengatalis penambahan air pada ikatan rangkap
fumarat sehingga menghasilkan malat. Malat diubah menjadi oksaloasetat oileh
malat dehidrogenase, suatu reaksi yang memerlukan NAD+. Meskipun keseimbangan reaksi
ini jauh menguntungkan malat, namun aliran netto reaksi tersebut adalah ke
oksaloasetat karena oksaloasetat terus dikeluarkan (untuk membentuk sitrat,
sebagai substrat glukoneogenesis, atau mengalami transaminasi menjadi aspartat)
serta reoksidasi NADH secara kontinu.
Akibat oksidasi yang dikatalis oleh
berbagai dehidrogenase pada siklus asam sitrat, dihasilkan tiga molekul NADH
dan satu FADH2 untuk setiap molekul asetil-KoA yang dikatabolisme per satu kali
putaran siklus. Ekuivalen pereduksi ini dipindahkan ke rantai respiratorik,
tempat reoksidasi masing-masing NADH menghasilkan pembentukan ~2,5 ATP, dan
FADH2, ~1,5 ATP. Selain itu, terbentuk 1 ATP (atau GTP) melalui fosforilasi
tingkat-substrat yang dikatalisis oleh suksinat tiokinase.
Siklus
asam sitrat tidak saja merupakan jalur oksidasi unit dengan dua-karbon, tetapi
juga merupakan jalur utama pertukaran sebagai metabolit yang berasal dari
transaminasi dan deaminasi asam amino, serta menghasukjan substrat untuk
sintesis asam amino melalui transmisi, serta untuk glukoneogenesis dan sintesis
asam lemak. Karena fungsinya dalam proses oksidatif dan sintesis, siklus ini
bersifat amfibolik.
Daftar Pustaka
Lehninger, A.L. (1982). Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Murray, R.K. et al.(2014) . Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta: EGC.
Sherwood, Laurale. (2012). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem (Edisi 6). Jakarta : EGC.
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....