LEGENDA KAMPUNG MATANGAN DAN KUBURAN SUNAN MATANGAN
Dikisahkan ada seorang yang sakti yang biasa dipanggil Mbah Pujo ingin membuka hutan rawa yang terdapat di selatan dan timur Denasri. Mbah Pujo berkeinginan mempertemukan kampung yang baru ia buka bertemu dengan Denasri. Beliau bekerja dengan sekuat tenaga unutk mewujudkan keinginan beliau tersebut. Namun, di tengah perjalanan belia meninggal disana, dan jasadnya pun menjadi batang(bangkai). Dari kata tersebutlah kampung baru itu dinamai Matang(dari kata batang) dan menjadi Matangan.
Setelah sekian lama akhirnya Matangan pun mulai dihuni oleh masyarakat. Namun, kuburan Mbah Pujo belum diketahui keberadaannya. Dan pada saat itu pula Matangan terkenal dengan keangkerannya, bahkan ada mitos mengatakan bahwa siapapun yang berniat memutari Kampaung Matangan maka ia tidak akan sampai ujungnya kecuali kalau ia orang yang imannya kuat. Dan pada saat itu pula banyak anak-anak kecil yang melihat penampakan makhluk halus di bawah pohon bambu yang berwujud wanita yang sangat cantik yang biasa disebut oleh masyarakat setempat dengan nama Mbah Pring.
Suatu hari seorang warga Denasri yang bernama Dul Hadi bermimpi dihampiri sesosok makhluk halus dan membawanya ke kampung Matangan dan diturunkan di daerah semak belukar yang disekitarnya ada pohon durian, kelapa kuning, dan belimbing wuluh. Pada keesokan harinya, Dul Hadi dan kawannya yang bernama Slamet pergi ke Kampung Matangan untuk mencari tempat di mana Dul Hadi diturunkan pada mimpinya. Dan akhirnya mereka berdua menemukan tempat tersebut, menurut kepercayaan mereka bahwa tempat itu adalah kuburan Mbah Pujo. Merka berdua pun membersihkan dan membangun pagar pembatas di tempat tersebut.
mulai saat itu datanglah seorang warga Limpung setiap hari Kamis Wage ke tempat yang dipercaya sebagai Mbah Pujo(Sunan Matangan) naik sepeda ontel bewarna hitam.Sekarang tempat Matangan termasuk wilayah Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang
Setelah sekian lama akhirnya Matangan pun mulai dihuni oleh masyarakat. Namun, kuburan Mbah Pujo belum diketahui keberadaannya. Dan pada saat itu pula Matangan terkenal dengan keangkerannya, bahkan ada mitos mengatakan bahwa siapapun yang berniat memutari Kampaung Matangan maka ia tidak akan sampai ujungnya kecuali kalau ia orang yang imannya kuat. Dan pada saat itu pula banyak anak-anak kecil yang melihat penampakan makhluk halus di bawah pohon bambu yang berwujud wanita yang sangat cantik yang biasa disebut oleh masyarakat setempat dengan nama Mbah Pring.
Suatu hari seorang warga Denasri yang bernama Dul Hadi bermimpi dihampiri sesosok makhluk halus dan membawanya ke kampung Matangan dan diturunkan di daerah semak belukar yang disekitarnya ada pohon durian, kelapa kuning, dan belimbing wuluh. Pada keesokan harinya, Dul Hadi dan kawannya yang bernama Slamet pergi ke Kampung Matangan untuk mencari tempat di mana Dul Hadi diturunkan pada mimpinya. Dan akhirnya mereka berdua menemukan tempat tersebut, menurut kepercayaan mereka bahwa tempat itu adalah kuburan Mbah Pujo. Merka berdua pun membersihkan dan membangun pagar pembatas di tempat tersebut.
mulai saat itu datanglah seorang warga Limpung setiap hari Kamis Wage ke tempat yang dipercaya sebagai Mbah Pujo(Sunan Matangan) naik sepeda ontel bewarna hitam.Sekarang tempat Matangan termasuk wilayah Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....