Kenapa Islam tak mengganggap Isa AS sebagai anak Tuhan bagian 2

Permasalahan  Isa  As  sebagai  anak  Tuhan  atau  hanya  sebagai  utusan  Allah  sudah  lama  diperdebatkan  oleh  para  umat  manusia.  Umat  Islam  harus  meyakini  dan  mengimani  apa  yang  terkandung  dalam  Al  qur'an.  Tertulis  dalam  Alqur'an  sutat  al  ikhlas  ayat  1-4,  bahwa  Allah  itu  tak  bernanak  dan  diperanakkan.  Tercantum  pula  dalam  surat  az  zukhruf  ayat  81 
  ﻗُﻞْ  ﺇِﻥْ  ﻛَﺎﻥَ  ﻟِﻠﺮَّﺣْﻤَٰﻦِ  ﻭَﻟَﺪٌ  ﻓَﺄَﻧَﺎ  ﺃَﻭَّﻝُ  ﺍﻟْﻌَﺎﺑِﺪِﻳﻦَ
‘Katakanlah,  jika  benar  Tuhan  Yang  Maha  Pemurah  mempunyai  anak,  maka  akulah  (Muhammad)  orang  yang  mula-mula  memuliakan  (anak  itu).’
Disebutkan  pula  dalam  surat  Ali  Imron  ayat  59 
  ﺇِﻥَّ  ﻣَﺜَﻞَ  ﻋِﻴﺴَﻰٰ  ﻋِﻨْﺪَ  ﺍﻟﻠَّﻪِ  ﻛَﻤَﺜَﻞِ  ﺁﺩَﻡَ  ۖ  ﺧَﻠَﻘَﻪُ  ﻣِﻦْ  ﺗُﺮَﺍﺏٍ  ﺛُﻢَّ  ﻗَﺎﻝَ  ﻟَﻪُ  ﻛُﻦْ  ﻓَﻴَﻜُﻮﻥُ

‘Sesungguhnya  misal  (penciptaan)  Isa  di  sisi  Allah,  adalah  seperti  (penciptaan)  Adam.  Allah  menciptakan  Adam  dari  tanah,  kemudian  Allah  berfirman  kepadanya:  "Jadilah"  (seorang  manusia),  maka  jadilah  dia.’
Pada artikel yang pertama telah dijelaskan berbagai alasan kenapa Isa tidak menjadi anak
Tuhan, karena hal  ini  disebutkan  dalam  Rum  bab  8  terutama  ayat  14-16  "Jadi,  semua  orang  yang  dipimpin  oleh  Ruh  Allah  adalah  anak-anak  Allah.  Kamu  tidak  menerima  ruh  perhambaan  sehingga  kamu  menjadi  takut  lagi.  Tetapi  kamu  telah  menerima  Ruh  yang  mengangkat  kamu  sebagai  anak  Allah,  dan  dengan  Ruh  itu  kita  dapat  berseru,  "Ya  Abba,  ya  Bapa."  Bersama-sama  dengan  ruh  kita,  Ruh  itu  memberi  kesaksian  bahwa  kita  adalah  anak-anak  Allah."
Bahkan  ketika  kita  mentaati  perintah  Allah  maka  kita  akan  disebut  pula  dg  anak  Tuhan,  karena  Jadi  bila  yang  dimaksud  orang  kristen  Isa  anak  tuhan  berdasarkan  rum  bab  8  tidak  masalah  karena  dalam  ayat  itu  kata  anak  tuhan  mempunyai  makna  orang  yang  taat  pada  perintah  Allah,  tapi  kalau  dg  alasan  sebagai  anak  kandung  tuhan  dengan  sifat  keilahiannya  maka  mana  buktinya?  Bukti  bahwa  Isa  anak  kandung  tuhan?  Apa  orang  kristen  menganggap  tuhan  itu  seperti  manusia  mempunya  nafsu  seksual?  Bukankah  itu  merupakan  bentuk  pelecehan  terhadap  Allah? Tapi kalau umat kristen tetep ngotot mengatakan Isa anak Tuhan dengan pengertian anak kandung, maka hal ini akan kita jawab bersama pada artikel kali ini.
Berikut adalah orang yang mengatakan bahwa Isa itu anak kandung Allah
1.      Setan
Disebutkan dalam Markus 3:11  ‘Semua setan pun tersungkur di hadapan Isa setiap kali mereka melihat-Nya, dan kemudian mereka berteriak, "Engkau adalah Sang Anak yang datang dari Allah!"’
Jadi, yang menyebut Isa sebagai anak Allah adalah setan, kalau manusia ikut menyebutnya seperti itu maka ia adalah pengikut setan. Bila belum puas dengan jawaban ini, maka persilahkanlah umat kristen untuk membuka Lukas 4:40-41  ‘Setelah matahari terbenam, dibawalah kepada Isa orang-orang yang menderita berbagai penyakit. Isa menjamah mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Setan-setan juga keluar dari banyak orang sambil berteriak, "Engkau adalah Sang Anak yang datang dari Allah." Isa menghardik setan-setan itu dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, sebab mereka mengenal bahwa Dia adalah Al Masih.’
Maka memang benar Allah itu tidak beranak dan diperanakkan, bila ada yang mengatakan Allah beranak, maka ia sama saja menjadi pengikut setan.
2.      Orang kerasukan setan
Disebutkan dalam Matius 8:28-29  ‘Kemudian sampailah Isa di seberang danau, di daerah orang Gadara. Di situ Ia bertemu dengan dua orang yang dikuasai setan-setan. Keduanya datang dari pemakaman. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak ada seorang pun yang berani melintasi jalan itu. Lalu berteriaklah mereka, "Apa sangkut paut-Mu dengan kami, hai Sang Anak yang datang dari Allah? Apakah kedatangan-Mu ini untuk mengazab kami sebelum waktunya?"’
Bila memang kita manusia yang berakal maka kita tidak akan pernah mengikuti orang yang sedang kehilangan yang notabene akalnya masih dikuasai oleh setan, maka sama saj kita menjadi pengikut setan. Apabila kurang puas, silahkan buka Lukas 8:26-28 ‘Setelah Isa dan pengikut-pengikut-Nya berlayar, sampailah mereka di daerah orang Gerasa yang terletak di seberang Galilea. Pada waktu Isa turun ke darat, Ia didatangi oleh seorang laki-laki dari kota itu yang dikuasai oleh setan-setan. Sudah lama orang itu tidak berpakaian dan tidak tinggal di dalam rumah melainkan di pemakaman. Ketika orang itu melihat Isa, berteriaklah ia lalu sujud di hadapan-Nya. Dengan suara yang nyaring ia berkata, "Apa sangkut paut-Mu dengan aku, hai Isa, Sang Anak yang datang dari Allah Yang Mahatinggi? Aku mohon kepada-Mu, jangan mengazab aku!"’
Sekali lagi ditegaskan, maukah kalian menjadi pengikut orang yang tidak waras yang dikuasia oleh setan.
3.      Paus
Apabila kita menuju zaman sekarang, maka kita temui orang orang yang menganggap Isa sebagai anak Allah adalah pengikut Paus di Vatikan. Padahal Isa telah mewanti-wanti agar tidak mengikuti orang Farsi ini. Tercantum dalam Kisah 24:5 ‘ Kami mendapati bahwa orang ini adalah orang yang berbahaya, karena ia mengadakan huru-hara di antara semua orang Israil di seluruh dunia dan dialah pemimpin orang-orang dari mazhab Nasrani.’
Dari ayat tersebut, sudah jelas bahwa Paus itulah orang yang mengadakan huru hara di seluruh dunia dan orang yang berbahaya. Maka maukah kita mengikuti orang yang sudah dikabarkan oleh kitab mereka sendiri sebagai orang yang berbuat huru hara dan berbahaya di dunia ini?

Dari berbagai penjelasan di atas, sudah jelas bahwa Isa bukanlah anak Allah. Maka bila ada ulama yang mengatakan boleh mengucapkan selamat natal, maka dia harus memberi bukti bahwa Isa itu anak Allah. Tidak pantas bagi penyembah Allah untuk mengucapkan selamat natal dan selamat hari raya kepada orang yang mengikuti 3 golongan tadi. Bila kita ikut ikut mengucapakn selamat natal, maka kita sama saja menjadi pengikut 3 golongan di atas. Mau jadi pengikut setan? Pengikut orang tidak waras? Pengikut orang pembuat huru hara?
Ingatlah dalam  Yahya  5:30  Isa  berkata  "Aku  tidak  dapat  berbuat  satu  hal  pun  atas  wewenang-Ku  sendiri.  Aku  menghakimi  sebagaimana  diperintahkan  oleh  Sang  Bapa,  dan  penghakiman-Ku  itu  adil  karena  Aku  tidak  menuruti  kehendak-Ku  sendiri  melainkan  kehendak  Dia  yang  mengutus  Aku."  Pada  ayat  itu,  Nabi  Isa  AS  menegaskan  bahwa  ia  hanyalah  manusia  biasa  yang  tidak bisa  berbuat  apa-apa  tanpa  ijin   dari  Allah  SWT.



Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Limit Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pakaian Adat Jawa Tengah Pria

Laporan Praktikum Tingkat Reaksi