Warisan dan Wasiran

Entah kenapa diriku menjadi terusik dengan tulisannya seorang remaja tentang warisan, lah alhamdulillah aku menemukan tulisannya yang lebih berimbang tentang hal itu, ini copas-nya hehehehe

WASIRAN
Ditulis oleh Hilmi Firdausi
Mari sejenak kita rileks, jangan terlalu serius menanggapi kata-kata kebhinekaan, keragaman, toleransi...itu kata-kata lama yang memang sudah jadi landasan berkehidupan bangsa ini. Iya tho...piye, kepenak Jamanku ? Kata Eyang Harto Almarhum.
Dek Asa Firda Inayah alias Dek AFI (jadi ingat ajang pencarian bakat 😊), salam kenal sebelumnya...panggil saya Pak Hilmi atau kalau melihat profile picture saya yang unyu-unyu bolehlah panggil saya Mas Hilmi. Tapi saya ga mau dipanggil Om ya, kesannya gimana gitu 😅. Saya juga ga pake nama anagram kayak kamu, tapi sebagian jamaah saya kasih saya nama inisial UKB, silahkan cari tau sendiri artinya 😁. Dek AFI yang cerdas, tulisanmu tentang Warisan bagus sekali (kata orang), tapi kok saya jadi malah kayak baca buku PKN ya. Hehehe....
Dek AFI, klo ndak salah kamu mulai rajin menulis hal-hal "serius" seperti ini setelah ramai kasus penistaan agama ya ? (CMIIW). Dek AFI, sebenarnya ndak ada yang salah dengan keberagaman, kebhinekaan dan toleransi di negeri kita, sampai adanya pejabat publik yang berani-beraninya melecehkan kitab suci agama mayoritas negeri ini (hakim sudah membuktikan di pengadilan bahwa pejabat tersebut telah bersalah menistakan agama islam).
Apa yang terjadi setelah ulah pejabat tersebut, desakan ummat Islam agar dia diproses secara hukum tidak digubris aparat ditambah dia tidak mengaku bersalah, tidak minta maaf secara tulus (sempat minta maaf lalu dia tarik lagi ucapannya waktu wawancara dengan media asing) walupun didemo jutaan ummat Islam negeri ini. Lalu ditambah tuduhan arogansinya bahwa jutaan peserta aksi dibayar dsb.
Lalu apa yang terjadi di akar rumput Dek AFI ? Saling serang, adu argumen, adu opini bahkan saling caci maki antara kubu yang pro dan anti penista agama. Lalu muncullah kata-kata sakti itu "anti kebhinekaan, anti keberagaman, intoleran, radikal" dsb. Padahal sebelumnya, hal-hal itu sudah mulai dilupakan bangsa ini "kecuali hanya segelintir orang saja". Bangsa kita rukun, damai, akur...saya punya teman banyak kalangan nasrani (walau kata orang saya Ustadz), punya banyak teman Tionghoa, ada Hindu, Budha bahkan juga ada teman yang menganut Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kalau saya ngumpul dengan mereka, kita asyik-asyik aja. Tidak sama sekali membicarakan tentang perbedaan keyakinan.
Dek AFI, kamu pasti muslimah yang baik, coba deh buka Al-Qur'annya ;
Allah Ta’ala berfirman,
‎لَا إكْرَاه فِي الدِّين قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْد مِنْ الْغَيّ
“Tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Sungguh telah jelas antara kebenaran dan kesesatan” (QS. Al Baqarah: 256).
Tuh dek...Allah memang tidak pernah menyuruh kita memaksa orang lain untuk mengikuti agama kita. Tapi...Kita harus yakin bahwa agama yang kita anut adalah yang paling diridhai Allah hingga bisa membawa ke Surga .
Allah Ta'ala berfirman ;
‎اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ
"Sesungguhnya agama (diridhai) di sisi Allah ialah Islam." (QS Ali Imran : 19).
Jadi "keberagaman" dalam agama kita tidak masalah sama sekali. Syariah Islam mengaturnya dengan baik. Apalagi di negeri kita yang berasas Pancasila, semua memang telah dipikirkan oleh para pendiri Bangsa.
Dek AFI, kamu bilang latar belakang dari semua perselisihan adalah karena masing-masing warisan mengklaim "Golonganku adalah yang terbaik karena Tuhan sendiri yang mengatakannya."----bukankah itu wajar ??? Yang jadi penyebab konflik bukan klaim warisan paling benar, tapi menghina-hina warisan lain, bahkan mengurusi "dapur" warisan lain...eh, kok jadi ikut ngomong warisan, maksudnya agama ya. Setiap ummat beragama sah-sah saja mengatakan agamanya adalah yang terbaik, tapi tidak perlu menjelek-jelekkan agama lain. Inilah pangkal persoalannya Dek AFI yang baik.
Alhamdulillah, tensi tinggi sudah mulai mereda setelah penista agama dipenjara. Nah...masalahnya, ada sebagian orang pro penista agama yang masih belum rela "jagoannya" yang sudah terbukti bersalah dipenjara. Aksi-aksi nyeleneh mereka lakukan, kata-kata sakti tentang anti kebhinekaan, anti keberagaman mereka gaungkan untuk menyerang anti penista agama. Padahal kelompok anti penista agama tidak pernah mempermaslahkan hal itu.
Dek AFI tau apa yang terjadi di Medsos kan ? Atau belum tau dan gak mau tau ? Muncullah penista-penista agama baru yang kata-katanya lebih kotor, menghina Allah, Rasul, Al-Qur'an dengan kata-kata sangat keji. Lalu siapa sekarang yang anti keberagaman dek AFI ? Mereka orang-orang yang sakit hati karena jagoannya dipenjara akhirnya malah membabi buta menghina agama mayoritas negeri ini. Apakah kami harus mentoleransi hal itu, membiarkan hal itu disaat aparat kurang cepat merespon masalah-masalah seperti ini ?!
Jadi dek AFI, tidak ada agama warisan, agama kebetulan, karena hidayah Allah menyapa siapa saja yang dikehendakiNya tanpa terkecuali, mau anda lahir di Swedia, di Israel ataupun di Cina. Karena SurgaNya Allah bukan kavling orang Arab apalagi orang Indonesia. Surga Allah kavlingnya orang beriman dan beramal sholih sesuai petunjuk Allah dan RasulNya.
Oiya pasti ada yang nanya judulnya WASIRAN tapi dari tadi ga ada kata WASIRAN sama sekali ? Emangnya Lagu Rayuan Pulau Kelapa ada kata Rayuannya apa ??? Gitu aja kok repot 😂😂😂
FB : Hilmi Firdausi
FP : Kajian Hilmiyah
IG/Twitter : @hilmi28

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Limit Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pakaian Adat Jawa Tengah Pria

Laporan Praktikum Tingkat Reaksi