KEBO NUSU GUDEL (ORANG TUA BELAJAR KEPADA ORANG MUDA)

Dikisah pada suatu sekolah islam ada sesosok murid yang selalu memikirkan dan melaksanakan apa yang diajarkan oleh gurunya. Pada suatu hari datanglah guru fikih dan ia berpesan kepada murid-muridnya agar melaksanakan shalat fardhu secara berjama’ah. Murid tersebut berusaha melaksanakan pesan guru fikihnya. Di sekolahan ia sudah melaksanakan shalat dhuhur berjama’ah, di rumah ia sudah melaksnakan shalat ashar, maghrib, dan isya’ secara berjama’ah. Namu, ia sangat bersedih hati karena belum bisa melaksanakan shalat subuh dengan berjama’ah. Setiap malam ia berniat untuk bisa bangun pada waktu adzan subuh dikumandangkan, tetapi ia selalu kesiangan dan bangun setelah shalat subuh berjama’ah selesai dilaksanakan. Akhirnya ia mempunyai ide ia berniat tidak tidur dalam satu malam dengan cara membaca buku-buku yang menariknya agar tidak mengantuk, dan ia pun berhasil melakukannya sampai adzan subuh dikumandangkan. Ia bergegas mengambil sarung pecinya untuk pergi ke masjid, begitu ia membuka pintu ia sangat kaget dengan suasana yang ada di luar rumahnya pada waktu subuh. Berbeda jauh dengan apa yang ada di dalam pikirannya bahwasanya keadaan subuh itu sudah ada cahaya matahari menembus langit-langit bumi sebelah timur, tapi pada kenyataannya keadaan waktu subuh itu gelap gulita yang membuat dirinya takut. Akhirnya ia pun memutuskan unutk tidur, sebelum ia tidur ia mendengar suara ketokan kayu tek…tek…tek… ia menjadi penasaran dengan suara itu. Walaupun ia juga merasa takut ia memberanikan diri untuk melihat asal suara kayu itu dari jendela. Lalu ia melihat seorang kakek yang sudah tua berjalan menuju masjid dengan dibantu sebuahy tongkat kayu, anak itu pun langsung mengambil sarung dan peci dan berpikiran akan wudhu di masjid dan langsung mengikuti kakek itu ke masjid tanpa sepengetahuan kakek tersebut. Hal itu dilakukannya setiap malam, bahkan setelah pulang sekolah ia langsung tidur agar tidak mengantuk dalam menjalankan rutinitas malamnya itu, sehabis shalat subuh pun ia tidur sampai jam 6 untuk beristirahat sejenak baru ia mempersiapkan dirinya untuk berangkat sekolah. Pada suatu ketika terdengar berita duka tentang meninggalnya si kakek itu, anak itu pun langsung menangis dan bersedih sekali sampai bapaknya itu kebingungan. Bapaknya bertanya kepada anak tersebut “ nak kenapa kamu kok sedih sekali? Apa uangmu hilang? Apa kamu dimarahi oleh guru kamu?” anak tersebut cuma menggeleng sambil berkata ”kenapa tidak bapak saja yang meninggal? Kenapa harus kakek itu yang meninggal ? kakek itu sangat baik sudah mengantarkan saya untuk shalat subuh berjama’ah di masjid, tidak seperti bapak yang masih tidur nyenyak pada waktu subuh dan tidak pernah melaksanakan shalat fardhu!” Pertanyaan itu sangat mengagetkan bapak dan ibunya yang selama ini tidak pernah shalat fardhu dengan berjama’ah atau pun sendiri. Akhirnya si bapak dan ibu tersebut menyadari bahwa mereka harus shalat berjama’ah di masjid. Mulai saat itu si bapak, ibu, dan anak tersebut bersama-sama melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

Comments

Post a Comment

Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....

Popular posts from this blog

Manfaat Limit Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pakaian Adat Jawa Tengah Pria

Laporan Praktikum Tingkat Reaksi