Kenapa Islam tak Menganggap Isa AS Sebagai Anak Tuhan I
Permasalahan Isa As sebagai anak Tuhan atau hanya sebagai
utusan Allah sudah lama diperdebatkan
oleh para
umat manusia. Umat Islam harus meyakini dan mengimani apa yang terkandung dalam Al qur'an. Tertulis dalam Alqur'an sutat al ikhlas ayat 1-4, bahwa Allah itu tak beranak dan diperanakkan. Tercantum pula dalam surat az zukhruf ayat 81
umat manusia. Umat Islam harus meyakini dan mengimani apa yang terkandung dalam Al qur'an. Tertulis dalam Alqur'an sutat al ikhlas ayat 1-4, bahwa Allah itu tak beranak dan diperanakkan. Tercantum pula dalam surat az zukhruf ayat 81
ﻗُﻞْ
ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻠﺮَّﺣْﻤَٰﻦِ
ﻭَﻟَﺪٌ ﻓَﺄَﻧَﺎ ﺃَﻭَّﻝُ
ﺍﻟْﻌَﺎﺑِﺪِﻳﻦَ
‘Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai
anak, maka akulah
(Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan
(anak itu).’
Disebutkan pula dalam surat Ali Imron ayat 59
ﺇِﻥَّ
ﻣَﺜَﻞَ ﻋِﻴﺴَﻰٰ ﻋِﻨْﺪَ
ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺁﺩَﻡَ ۖ ﺧَﻠَﻘَﻪُ
ﻣِﻦْ ﺗُﺮَﺍﺏٍ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﻛُﻦْ ﻓَﻴَﻜُﻮﻥُ
‘Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi
Allah, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah,
kemudian Allah berfirman
kepadanya: "Jadilah" (seorang
manusia), maka jadilah
dia.’
Tapi apakah ketika
ada seorang pendeta
yang menyatakan dan bertanya kepada
kita tentang masalah
ini apakah kita akan menjawabnya
lewat Al qur'an?
Tak mungkin, karena
mereka tidak mengimani
Al Qur’an. Maka dari itu mari kita jawab pertanyaan
tersebut dari referensi
kitab mereka.
Mereka pasti akan memulai dengan
ayat ini "Allah
begitu mengasihi dunia ini, sehingga
Ia menganugerahkan Sang Anak yang tunggal itu, supaya setiap
orang yang percaya
kepada Sang Anak tidak binasa,
melainkan memperoleh hidup yang kekal."(yahya 3:16).
Pada ayat itulah
tertulis kata anak tunggal, jadi mereka menyebut
Allah itu mempunyai
anak tunggal. Ini merupakan pelecehan,
karena bila Allah mempunyai anak tunggal dan dianggap sebagai
anak kandung maka kita sama saja menganggap
Allah itu sama dg manusia
dan hewan karena
mempunyai minat seksual
sehingga menghasilkan anak. Beberapa tahun yang lalu para sarjana
kristen berkumpul bersama
dan membahas ayat ini. Dan hasil kumpul
kumpulnya adalah kata anak tunggal
ini adalah sisipan
bukan asli wahyu.
Sebenarnya kalau memang
umat kristian menyebut
Isa itu anak Tuhan dengan
pengertian menurut injil,
maka tidak akan masalah. Tapi kalau tidak menurut injil maka sama saja perendahan
dan pelecehan terhadap
Allah. Bila seperti
itu, maka anak Tuhan itu tdk hanya Isa AS, tetapi juga Bani israil
dan suku eferiel.
Disebutkan dalam beberapa
ayat di perjanjian
lama, yaitu
Keluaran 4:22
‘Katakanlah kepada Firaun,
Beginilah firman ALLAH,
"Israil itu anak-Ku
yang sulung ,’ dan dalam Yeremia 31:9
‘Mereka akan datang
sambil menangis,mereka akan berdoa selagi
Aku membawa mereka.Aku
akan memimpin mereka
ke aliran-aliran airserta
di jalan yang rata, tempat
mereka tidak akan terantuk,karena Akulah
bapak bagi Israil,dan
Efraim adalah anak-Ku
yang sulung.’ Serta
Yeremia 31:20 ‘ Apakah Efraim
itu anak kesayangan
bagi-Ku,apakah dia anak emas?Karena setiap
kali Aku mengancam
dia,Aku pasti terkenang
lagi kepadanya.Itulah sebabnya
hati-Ku rindu kepadanya,Aku
pasti mengasihani dia,"demikianlah firman
ALLAH.’ Juga dalam Hosea 11:1-3
‘ Ketika Israil
masih muda, Kucintai
dia.Dari Mesir Kupanggil
anak-Ku itu. Makin Kupanggil,makin jauh mereka pergi.Mereka
mempersembahkan kurban bagi dewa-dewa Baaldan
membakar dupa bagi patung-patung ukiran.
Akulah yang mengajari
Efraim berjalan,dan yang mendukung dia;mereka
tidak menyadaribahwa Akulah
yang menyembuhkan mereka.’
Ini berarti selain nabi
Isa ada pula
anak Tuhan yang lain
yaitu bani Israil
dan suku Efraim.
Nabi Sulaiman pun disebut dengan anak Tuhan,
tercantum dalam 2 Samuil 7:13-14
‘Dialah yang akan membangun sebuah
bait bagi nama-Ku
dan Aku akan mengokohkan takhta
kerajaannya sampai selama-lamanya. Aku akan menjadi
bapak baginya dan ia akan menjadi anak bagi-Ku. Jika ia melakukan
kesalahan, Aku akan menghajar dia dengan tongkat
yang biasa digunakan
oleh manusia dan dengan pukulan
yang biasa diberikan
oleh bani Adam.’
Orang orang yang saleh pun bisa menjadi
anak tuhan, disebutkan
dalam Ulangan 14:1-2
Kamu adalah anak-anak
bagi ALLAH, Tuhanmu.
Jangan menoreh-noreh tubuhmu
atau menggunduli rambut
di atas dahimu
karena kematian seseorang.
Engkau adalah umat yang suci bagi ALLAH,
Tuhanmu, dan engkau
telah dipilih ALLAH untuk menjadi
umat kesayangan-Nya dari segala bangsa
yang ada di bumi.’
Nabi Isa sendiri
juga disebutkan dalam
Ibrani 1:5 ‘ Kepada
malaikat yang manakah
dari antara malaikat-malaikat itu Allah pernah
bersabda, "Engkaulah Sang Anak yang datang dari-Ku.
Pada hari ini, Aku telah menjadikan
Engkau
sebagai Anak"? Atau, "Aku akan menjadi Bapa bagi-Nya, dan Ia akan menjadi Anak bagi-Ku."?’ Ibrani
5:5 ‘Demikian juga dengan Al Masih, Ia tidak memuliakan
diri-Nya supaya dijadikan
Imam Besar, tetapi
ditetapkan oleh Dia yang bersabda
kepada-Nya, "Engkaulah Sang Anak yang datang dari-Ku.
Pada hari ini Aku telah menjadikan Engkau
sebagai Anak."
Bahkan ketika kita mentaati perintah
Allah maka kita akan disebut
pula dg anak Tuhan, karena
hal ini disebutkan
dalam Rum bab 8 terutama
ayat 14-16 "Jadi,
semua orang yang dipimpin oleh Ruh Allah adalah anak-anak
Allah. Kamu tidak menerima ruh perhambaan sehingga
kamu menjadi takut lagi. Tetapi
kamu telah menerima
Ruh yang mengangkat
kamu sebagai anak Allah, dan dengan Ruh itu kita dapat berseru,
"Ya Abba, ya Bapa." Bersama-sama
dengan ruh kita, Ruh itu memberi kesaksian
bahwa kita adalah
anak-anak Allah."
Jadi bila yang dimaksud orang kristen Isa anak tuhan berdasarkan rum bab 8 tidak masalah
karena dalam ayat
itu kata anak
tuhan mempunyai makna
orang yang taat
pada perintah Allah,
tapi kalau dg alasan sebagai
anak kandung tuhan dg sifat keilahiannya maka mana buktinya?
Bukti bahwa Isa anak kandung
tuhan? Apa orang kristen menganggap
tuhan itu seperti
manusia mempunya nafsu seksual? Bukankah
itu merupakan bentuk
pelecehan terhadap Allah?
Sampaikan kepada orang kristen untuk mempelajari al kitabnya kembali
secara keseluruhan. Maka kalau sudah,
mereka akan menemukan
banyak kejanggalan yang selama ini mereka lakukan.
Dan ingatlah dalam Yahya 5:30 Isa berkata
"Aku tidak dapat berbuat satu hal pun atas wewenang-Ku
sendiri. Aku menghakimi
sebagaimana diperintahkan oleh Sang Bapa, dan penghakiman-Ku itu adil karena
Aku tidak menuruti
kehendak-Ku sendiri melainkan
kehendak Dia yang mengutus Aku."
Pada ayat itu,
Nabi Isa AS
menegaskan bahwa ia
hanyalah manusia biasa
yang tidak bisa berbuat
apa-apa tanpa ijin
dari Allah SWT.
Berarti sudah jelas
bahwa ia adalah manusia biasa
bukan anak Tuhan.
diolah dari berbagai sumber
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....