Metabolisme 4 (Lemak)
-
Katabolisme Lemak
DEGRADASI ASAM LEMAK: ß-OKSIDASI
Degradasi ini terjadi di mitokondria
dalam beberapa tahapan
Tahap 1: aktivasi asam lemak di
sitoplasma. Asam lemak difosforilasi dengan menggunakan satu molekul ATP
dan diaktifkan dengan asetil Co-A
menghasilkan asam lemak-CoA, AMP, dan pirofosfat inorganik.
Tahap 2: Pengangkutan asam lemak-CoA
dari sitoplasma ke mitokondria dengan bantuan molekul pembawa carnitine, yang
terdapat dalam membran mitokondria.
Tahap 3: Reaksi ß-oksidasi,
berlangsung dalam 4 tahap, yaitu
-
Dehidrogenasi
I, yaitu dehidrogenasi Asam lemak-CoA yang sudah berada di dalam mitokondrion
oleh enzim acyl-CoA dehidrogenase, menghasilkan senyawa enoyl-CoA. Pada reaksi
ini, FAD (flavin adenin dinukleotida) yang bertindak sebagai koenzim direduksi
menjadi FADH2. Dengan mekanisme fosforilasi bersifat oksidasi melalui rantai
pemafasan, suatu molekul FADH2 dapat menghasilkan dua molekul ATP.
-
Hidratasi,
yaitu ikatan rangkap pada enoylCoA dihidratasi menjadi 3-hidroxyacylCoA oleh
enzim enoyl-CoA hidratase.
-
Dehidrogenase
II, yaitu dehidrogenasi 3hidroxyacyl-CoA oleh enzim ß-hidroxyacyl-CoA
dehidrogenase dengan NAD+ sebagai koenzimnya menjadi ß-ketoacylCoA. NADH yang
terbentuk dari NAD+ dapat dioksidasi kembali melalui mekanisme fosforilasi
oksidatif yang dirangkaikan dengan rantai pernafasan menghasilkan tiga molekul
ATP.
-
Pemecahan
molekul dengan enzim ß-ketoacyl-CoA thiolase. Pada reaksi ini satu molekul
ketoacyl-CoA menghasilkan satu molekul asetyl-CoA dan sisa rantai asam lemak
dalam bentuk CoA-nya, yang mempunyai rantai dua atom karbon lebih pendek dari
semula.
Proses degradasi asam lemak selanjutnya
adalah pengulangan mekanisme ß-oksidasi secara berurutan sampai panjang rantai
asam lemak tersebut habis dipecah menjadi molekul acetylCoA. Dengan demikian
satu molekul asam miristat (C14) menghasilkan 7 molekul acetylCoA (C2) dengan
melalui 6 kali ß-oksidasi.
Tiap satu sklus ß-oksidasi
dihasilkan energi sebesar:
1 FADH2 =
2 ATP (pada dehidrogenasi 1)
1 NADH =
3 ATP (pada dehidrogenasi 2)
dan 1
Acetyl-CoA. Satu Acetyl-CoA dioksidasi melalui siklus TCA menghasilkan energi
= 12 ATP
Jadi jumlah ATP yang dihasilkan dalam satu
siklus ß oksidasi = (3 + 3 + 12) ATP =
17 ATP
-
Anabolisme Lemak
Anabolisme
atau biosintesa asam lemak terdiri dari 3 tahap utama, masing-masing dua tahap
awal sebagai mekanisme de novo dan tahap akhir bukan mekanisme de novo. ketiga
tahap tersebut diperlihatkan pada reaksi di bawah ini.
1. Tahap pembentukan malonil Ko-A dan
asetil-S Ko-A
2. Tahap pemanjangan rantai secara
berkesinambungan
3. Tahap pemanjangan rantai yang
terjadi tahap demi tahap
Biosintesis
asam lemak ini atau disebut juga lipogenesis terjadi didalam sitoplasma yang
memiliki enzim kompleks asam lemak sintetase.
Biosintesis
diatas merupakan contoh biosintesis asam lemak palminat. Pemilihan ini
didasarkan pada banyaknya proses metabolisme asam lemak palminat yang
diketahui. Selain itu asam lemak palminat merupakan senyawa sumber untuk
biosintesis asam lemak jenuh dan tak jenuh dan berantau lebih panjang.
Pemanjangan
asam lemak palminat menjadi asam lemak jenuh berantai lebih panjang terutama
stearat, berlangsung melalui reaksi kondensasi palmitoil Ko-A dengan asetil
Ko-A menghasilkan β-ketostearoil
KoA. Proses ini dikatalis oleh β-ketoasilil Ko-A reduktase. Selanjutnya
produk ini diubah menjadi steroil Ko-A tak jenuh dan direduksi dengan NADH
menghasilkan steroil Ko-A. Dua proses terakhir masing-masing dikatalis oleh
enzim enoil Ko-A hidratase dan enoil Ko-A reduktase.
Proses
pemanjangan rantai asam palminat diatas terjadi didalam mitokondria. Mekanisme
lain terjadi didalam mikrosom, dimana pemanjangan rantai asam lemak palminat
berlangsung dengan menggunakan meloni Ko-A dan mekanisme reaksi berlangsung
seperti reaksi biosintesis asam palminat yang dibahas sebelumnya.
Biosintesis
asam lemak tak jenuh biasanya menggunakan asam palminat dan asam stearat
sebagai senyawa sumber. Pembentukan asam lemak tak jenuh palmitoleat (C16: 1)
dan asam oleat (C18: 1) dikatalis oleh enzim mono oksigenase yang terdapat di
dalam reticulum endoplasma jaringan sel hati dan sel lemak. Proses biosintesis
ini dibantu oleh sistem pengangkutan elektron dari NADPH ke sitokrom b5 (dalam
jaringan sel hewan) atau ke Fe-S-protein (dalam beberapa tumbuhan dan jasad
renik).
Prose
biosintesis di atas tidak berlaku pada bakteri Eschericia coli. Bakteri
melakukan pembentukan asam palmitoliat dari β-hidroksidekanoil-ACP yang terbentuk dari reaksi antara
asetil Ko-A dan melonil Ko-A dengan katalis kompleks sintetase asam lemak.
Asam lemak esensial seperti linoleat dan linolenat merupakan
senyawa yang tidak dapat disintesis oleh hewan mamalia. Kedua jenis asam lemak
ini hanya dapat disintesis oleh tumbuhan. Dan mamalia mendapatkan kedua jenis
asam lemak tersebut dengan mengkonsumsi tumbuhan. Kedua senyawa ini merupakan
sumber untuk biosintesis asam polienoat penting lain, seperti asam arakidonat
dan asam dokohesanoad.
Campbell, N.A., Reece, J.B. (2010). Biologi Jilid I (Edisi Kedelapan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lehninger, A.L. (1982). Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Murray, R.K. et al.(2014) . Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta: EGC.
Sherwood, Laurale. (2012). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem (Edisi 6). Jakarta : EGC.
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....