~Satu hal yang bisa jadi terbaik dan terburuk~
Majikan : "Wahai pembantuku, ke sinilah engkau"
Budak : "Iya tuan, ada apa?"
Majikan : "Ini aku ada beberapa buah uang, tolong kamu pergi ke pasar dan belikan aku bagian terbaik dari kambing serta masaklah. Hidangkanlah kepadaku masakan itu."
Budak : "Baik tuan."
Pergilah sang budak ke pasar, kembalinya ke rumah,
Majikan : "Apa yang engkau beli wahai pembantuku?"
Budak : "Lidah kambing, tuan."
Majikan : "Baik, cepatlah masak dan hidangkanlah kepadaku."
Budak : "Baik tuan."
Keesokan harinya
Majikan : "Wahai pembantuku, ke sinilah engkau"
Budak : "Iya tuan, ada apa?"
Majikan : "Ini aku ada beberapa buah uang, tolong kamu pergi ke pasar dan belikan aku bagian terburuk dari kambing serta masaklah. Hidangkanlah kepadaku masakan itu."
Budak : "Baik tuan."
Pergilah sang budak ke pasar, kembalinya ke rumah,
Majikan : "Apa yang engkau beli wahai pembantuku?"
Budak : "Lidah kambing, tuan."
Majikan : "Baik, cepatlah masak dan hidangkanlah kepadaku."
Budak : "Baik tuan."
Keesokan harinya...
Majikan : "Wahai pembantuku, kemarilah, aku ingin bertanya kepadamu."
Budak : "Iya tuan, ada apa?"
Majikan : "Dua hari yang lalu, aku menyuruhmu untuk membeli dan memasakkan aku bagian terbaik dari kambing dan kau memberiku olahan lidah kambing, satu hari yang lalu aku juga menyuruhmu untuk membeli dan memasakkan aku bagian terburuk dari kambing dan kau memberiku olahan lidah kambing. Ada apa gerangan? Kok bisa satu hal yang sama, bisa menjadi hal yang terbaik dan hal yang terburuk wahai pembantuku?"
Budak : "Tuan, bukankah Rasulullah pernah bersabda 'Bukankah kebanyakan manusia dibenamkan wajahnya atau hidungnya ke dalam api neraka karena perkataannya'. Lidah itu sebuah organ yang tiap paginya diberi peringatan oleh semua organ, bukankah begitu wahai tuanku?"
Majikan : "Seperti yang ada di hadits nabi kah?"
Budak : "Iya wahai tuan, yang berbunyi 'Jika anak Adam memasuki pagi hari, sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lisan: “Takwalah kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami. Sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqomah, maka kami juga istiqomah. Jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang.” Lidah dan lisan ibarat anak panah yang ketika ia terlontar, maka tak akan bisa dihentikan lagi kecuali mengenai sesuatu, bukankah begitu wahai tuanku?"
Majikan : "MasyaAllah, masyaAllah."
~~~~~Sontak, aku ketika mendengar kisah itu jadi keinget nasehat ibuku ketika ia memasakkanku soto lidah sapi "Lidah ini Lul, walau sudah dicegah agar tidak keluar oleh 2 bibir, tetap saja bisa menyakitkan hati orang lain kalau berujar asal-asalan. Maka kamu, walau kita tinggal di daerah dan zaman yang tak karuan, jangan sampai berujar yang menyakitkan hari orang lain. Pikirkanlah dulu sebelum berucap dan berujar. Karena kalau sudah membuat sakit hati orang lain, tidak mudah untuk meminta maaf ke orang dan meminta orang itu kembali seperti semula. Dah sekarang dimakan dulu sotonya, ntar keburu dingin. Kalau masih pingin nambah, ini lidahnya masih banyak ."~~~~~
Referensi
Kajian ustadz Khalid Basalamah
Hadits Tirmidzi no. 2407
Nasehat ibuku
~Masjid Al Fajr, 18-12-2017~
Budak : "Iya tuan, ada apa?"
Majikan : "Ini aku ada beberapa buah uang, tolong kamu pergi ke pasar dan belikan aku bagian terbaik dari kambing serta masaklah. Hidangkanlah kepadaku masakan itu."
Budak : "Baik tuan."
Pergilah sang budak ke pasar, kembalinya ke rumah,
Majikan : "Apa yang engkau beli wahai pembantuku?"
Budak : "Lidah kambing, tuan."
Majikan : "Baik, cepatlah masak dan hidangkanlah kepadaku."
Budak : "Baik tuan."
Keesokan harinya
Majikan : "Wahai pembantuku, ke sinilah engkau"
Budak : "Iya tuan, ada apa?"
Majikan : "Ini aku ada beberapa buah uang, tolong kamu pergi ke pasar dan belikan aku bagian terburuk dari kambing serta masaklah. Hidangkanlah kepadaku masakan itu."
Budak : "Baik tuan."
Pergilah sang budak ke pasar, kembalinya ke rumah,
Majikan : "Apa yang engkau beli wahai pembantuku?"
Budak : "Lidah kambing, tuan."
Majikan : "Baik, cepatlah masak dan hidangkanlah kepadaku."
Budak : "Baik tuan."
Keesokan harinya...
Majikan : "Wahai pembantuku, kemarilah, aku ingin bertanya kepadamu."
Budak : "Iya tuan, ada apa?"
Majikan : "Dua hari yang lalu, aku menyuruhmu untuk membeli dan memasakkan aku bagian terbaik dari kambing dan kau memberiku olahan lidah kambing, satu hari yang lalu aku juga menyuruhmu untuk membeli dan memasakkan aku bagian terburuk dari kambing dan kau memberiku olahan lidah kambing. Ada apa gerangan? Kok bisa satu hal yang sama, bisa menjadi hal yang terbaik dan hal yang terburuk wahai pembantuku?"
Budak : "Tuan, bukankah Rasulullah pernah bersabda 'Bukankah kebanyakan manusia dibenamkan wajahnya atau hidungnya ke dalam api neraka karena perkataannya'. Lidah itu sebuah organ yang tiap paginya diberi peringatan oleh semua organ, bukankah begitu wahai tuanku?"
Majikan : "Seperti yang ada di hadits nabi kah?"
Budak : "Iya wahai tuan, yang berbunyi 'Jika anak Adam memasuki pagi hari, sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lisan: “Takwalah kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami. Sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqomah, maka kami juga istiqomah. Jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang.” Lidah dan lisan ibarat anak panah yang ketika ia terlontar, maka tak akan bisa dihentikan lagi kecuali mengenai sesuatu, bukankah begitu wahai tuanku?"
Majikan : "MasyaAllah, masyaAllah."
~~~~~Sontak, aku ketika mendengar kisah itu jadi keinget nasehat ibuku ketika ia memasakkanku soto lidah sapi "Lidah ini Lul, walau sudah dicegah agar tidak keluar oleh 2 bibir, tetap saja bisa menyakitkan hati orang lain kalau berujar asal-asalan. Maka kamu, walau kita tinggal di daerah dan zaman yang tak karuan, jangan sampai berujar yang menyakitkan hari orang lain. Pikirkanlah dulu sebelum berucap dan berujar. Karena kalau sudah membuat sakit hati orang lain, tidak mudah untuk meminta maaf ke orang dan meminta orang itu kembali seperti semula. Dah sekarang dimakan dulu sotonya, ntar keburu dingin. Kalau masih pingin nambah, ini lidahnya masih banyak ."~~~~~
Referensi
Kajian ustadz Khalid Basalamah
Hadits Tirmidzi no. 2407
Nasehat ibuku
~Masjid Al Fajr, 18-12-2017~
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....