Eritropoesis dan Degradasi Eritrosit

Eritropoesis terjadi di sumsum tulang.
Prekursor eritroid dalam sumsum tulang berasal dari sel induk homopoetik, yaitu pluripotem stem cell. Kemudian berdiferensiasi menjadi beberapa jalur. Eritropoesis akan melalui jalur sel induk myeloid, kemudian menjadi sel induk eritroid, yaitu BFU-E (Burst Forming Unit-Erythroid) dan selanjutnya CFU-E (Colony Forming Unit-Erythroid). Setelah itu berkembang menjadi pronormoblast, kemudian berkembang lagi menjadi basophillic normoblast, lalu polychromatophillic normoblast, dan acidophillic normoblast. Acidophillic normoblast ini akan kehilangan intinya tetapi masih tertinggal sisa-sisa RNA, sel ini disebut retikulosit. Retikulosit akan dilepas ke darah tepi, lalu akan menjadi eritrosit yang sudah kehilangan sisa RNA.

Setelah berumur 120 hari, eritrosit menglamai degradasi di sistem RES (retikuler endotelial sistem) yaitu di liver, lien dan sum-sum tulang. Eritrosit akan masuk ke lien, dihancurkan oleh makrofag.            

Bilirubin  ada dua jenis yang bersifat direct dan indirect. Bilirubin indirect saat sebelum masuk ke liver/hepar dan bilirubin ini bersifat non polar dan bisa masuk ke dalam sistem saraf pusat. Bilirubin direct saat sudah masuk ke hepar. Perubahan bilirubin direct menjadi indirect oleh enzim UDP-glukuronosiltransferase. Bilirubin direct bersifat polar dan tidak masuk ke dalam sistem saraf pusat.


Sumber
Bakta, I.M. (2006). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC

Sherwood, Lauralee (2001) .Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Limit Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pakaian Adat Jawa Tengah Pria

Laporan Praktikum Tingkat Reaksi