Metabolisme 3 (Protein)
-
Katabolisme Protein
Protein
dipecah menjadi asam amino di organ pencernaan dengan bantuan enzim-enzim
tertentu. Setelah menjadi asam amino, asam amino mengalami dekarboksilasi yaitu
pemisahan gugus karboksil dari asam amino sehingga terjadi ikatan baru yang
merupakan zat antara yang masih mengandung unsur N. Kemudian, bisa terjadi metabolisme asam amino
yang berupa transamination.
Transamination adalah pemindahan
gugus amino dari asam amino yang satu ke asam amino lainnya. Produk yang
dihasilkan antara lain: SGOT dan SGPT
Protein merupakan salah satu
makronutrien yang artinya dia adalah molekul yang dapat menghasilkan energi
lewat siklus krebs dalam bentuk asam amino. Namun, setiap jenis asam amino
masuk melalui jalur yang berbeda-beda.
Berikut
ini jalur masuk asam amino di siklus asam sitrat :
1. Jalur Asam Piruvat → alanin (ala), cistein
(cys), glisin (gly), hyp, serin (ser), threonin (thr).
2. Jalur Asetoasetil-KoA → leusin (leu), lysin
(lys), phenil alanin (phe), triptofan (trp), tyrosin (tyr).
3. Jalur Asetil Ko-A → triptofan (trp), leusin
(leu), isoleusin (ile)
4. Jalur Alfa-ketoglutarat → arginin (arg),
histidin (his), glutamin (gln), prolin (pro).
5. Jalur Suksinil Ko-A → isoleusin (ile),
metionin (met), valin (val)
6. Jalur Fumarat → tyrosin (tyr), phenil alanin (phe)
7. Jalur Oksaloasetat → Asparagin (asn)
-
Anabolisme Protein
Anabolisme
protein dalam tubuh manusia terbagi menjadi dua proses yaitu transkripsi DNA
dan translasi mRNA, yang meliputi:
1. Transkripsi DNA
Pada proses ini akan terbentuk mRNA
dengan melalui berbagai tahapan, yaitu
a) Inisiasi
Inisiasi
dimulai di bagian DNA yang disebut promotor. Sebelumnya ada faktor inisiasi
transkripsi. DNA terdiri dari nukleotida yang panjang. Di nukleotida tersebut
ada motif promotor yang merupakan daerah yang akan ditranskripsi. Ada motif
TATA Box,CpG island,dll. Motif ini menunggu protein faktor transkripsi yang
cocok,yang selanjutnya akan menempel di motif tersebut. Setelah menempel dan
berkumpul,motif dan protein sebelumnya menunggu protein aktivator yang menempel
di enhancer yang akan merangsang
pembukaan nukleotida sehingga enzim polimerase 2 dapat masuk dan menempel di
promotor. Transkripsi dimulai di nukleotida ke 25 setelah TATA Box. Ada faktor
lain yaitu repressor yang kemudian menempel pada rangkaian enhancer yang kemudian menempel pada bagian non coding DNA yang disebut Silencer.
Bagian ini overlapping atau
berlawanan dengan promotor kemudian repressor menghentikan RNA polymerase
bekerja dan menghentikan proses ekspresi gen.
b)
Elongasi
Pada
tahap ini terjadi pembacaan kode-kode untuk menghasilkan mRNA. RNA polymerase membuk ikatan ganda DNA. Lalu
merangkaikan nukleotida-nukleotida RNA sesuai dengan pasangan basa DNA yang
terdapat pada pita DNA template. RNA polimerase menambahkan
nuklotida-nukleotida RNA pada ujung 3’ dari mRNA yang terbentuk dan
merangkaikan nukleotida RNA,ikatan ganda DNA segera terbentuk kembali dan mRNA
keluar dari lilitan DNA template.
c) Terminasi
Transkripsi
akan terjadi sampai RNA polymerase mencapai suatu sekuens pada DNA template
yang disebut terminator. RNA polymerase masih melanjutkan merangkaikan
nukleotida RNA sampai beberapa ratus basa sesudah Terminator,sehingga terbentuk
loop. Lalu dilanjutkan RNA processing.
2. Translasi mRNA
Setelah selesai proses transkripsi,
sebetulnya mRNA yang terbentuk belum siap untuk digunakan dalam proses
translasi karena masih terdiri atas bagian intron dan exon. Maka mRNA akan
masuk fase RNA processing terlebih dahulu, yang meliputi RNA splicing yang dibantu oleh enzim spliceosom yang menempel pada intron RNA
(bagian mRNA yang tidak memiliki kode/non
coding region) dengan ditandai motif khusus yaitu ‘YURAC’ dan menempel di
bagian A. Enzim spliceosom akan
menarik splicing donor yang ditandai
dengan motif AGGU dan splicing acceptor
yang ditandai dengan motif GG serta membentuk loop dan memotong dua bagian
tersebut dan menyambungkan 2 daerah exon
(coding region).
Selanjutnya
ribosom akan menempel di mRNA pada bagian cap 5’ mRNA yang ditandai dengan
adanya Guanosin Trifosfat GTP yang nantinya akan menjadi ribosom binding site. Apabila mRNA tidak
memiliki cap 5’ ribososm akan menempel pada internal
ribosom site. Setelah itu ribosom akan melakukan scanning hingga menemukan
kodon start untuk memulai translasi.
Setelah
itu akan terjadi translasi mRNA yang
meliputi:
a. Inisiasi
Pada
transkripsi akan menghasilkan banyak mRNA kemudian akan lanjut ke translasi,
kemudian bertemu dengan ribosom tepatnya pada retikulum endoplasma. mRNA
membawa kodon untuk menyeleksi asam amino yang spesifik dengan jenis kodon.
Saat bertemu ribosom, kemudian scanning(membaca 3 nukleotida=kodon) sampai
bertemu dengan motif start kodon ATG(ACCAUGG) yang nantinya akan menjadi start
kodon. Jika motif kuat ribosom tidak akan mau mentranlasikan ke start kodon
berikutnya begitupun sebaliknya. (ATG=motif lemah, AUG=motif kuat).
Inisiasi
selalu dimulai dengan kodon AUG (methionin), pada saat mRNA mendekati ujung 5’
menangkap molekul 7 methyl-guanyl/ Cap Binding Protein (CBD). Protein ini
mengatur mRNA untuk berada pada bagian permukaan ribosom yang disebut 40s ribosomal
unit. Pada waktu yang sama tRNA mengikat asam amino methionin dengan bantuan
enzim amino acyl tRNA transferase. Setiap kodon yang dibawa oleh mRNA mempunyai
tRNA kecuali pada stop kodon. Spesifikasi kodon untuk tRNA ditentukan oleh
rangkaian 3 basa yang menjadi komplement codon mRNA, yang disebut anti kodon.
Kodon pada mRNA akan berpasangan dengan antikodon yang ada pada tRNA. Setiap
tRNA mempunyai antikodon yang spesifik , jadi 3 nukleotida di antikodon tRNA
akan saling berpasangan dengan 3 nukleotida di kodon mRNA menjadi asam amino
tertentu. Menempelnya asam nukleat methionin bersama dengan terbentuknya
antikodon merupakan akhir dari tahap inisiasi.
b.
Elongasi
Dikatalisasi
oleh sejumlah rRNA (ribosomal RNA) bersama dengan serangkaian faktor protein
elongasi yang membawa seri tRNA selanjutnya yang berasosiasi dengan tRNA
sebelumnya. Proses terus berlanjut sampai menemui stop kodon. Setiap tRNA
membawa masing-masing asam nukleat, sehingga terbentuk sekumpulan asam nukleat
yang diikat oleh ikatan peptide membentuk protein.
c.
Terminasi
Merupakan
proses akhir translasi. Proses ini dimulai dengan stop kodon memasuki ribosom.
Tidak ada tRNA untuk stop kodon dan ikatan peptide terbebas dari ribosom.
Proses ini dibantu oleh beberapa faktor protein terminasi.
Setelah proses translasi mRNA berakhir maka
protein yang terbentuk akan disekresikan ke badan golgi melewati RE kasar dan
RE halus.Daftar Pustaka
Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., dan Walter, P. (2008). Molecular Biology of The Cell (5th Edition). New York : Garland Science, Taylor & Francis Group, LLC.
Campbell, N.A., Reece, J.B. (2010). Biologi Jilid I (Edisi Kedelapan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lehninger, A.L. (1982). Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Murray, R.K. et al.(2014) . Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta: EGC.
Sherwood, Laurale. (2012). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem (Edisi 6). Jakarta : EGC.
Comments
Post a Comment
Mari berkomentar dengan baik dan bijak.....