Bersabarlah, Jangan Menyerah!!!


((Sebuah renungan dari kisah perang mu'tah))


Suatu hari, datanglah seorang mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi kepada dosen pembimbing. Dia mengeluhkan susahnya mencari subjek penelitian yang akan digunakan dalam skripsi dirinya kepada sang dosen. Selain itu dia juga mengeluhkan semua kendala yang tiba-tiba muncul secara berurutan dan terus menerus bahkan dia merasa sudah tidak kuat menghadapinya. 

“Ingin rasanya saya mundur sahaja dari perjuangan ini pak”, ujarnya ke sang dosen.

Mendengar hal itu, sang dosen mengajak anak bimbingannya itu untuk duduk dan mulailah dia menceritakan suatu kejadian di masa lampau.

“Dek, jaman dulu….
Rasulullah itu pernah menyuruh para sahabatnya untuk menuntut balas kemarian Harits bin Umair yang dibunuh pasukan Romawi. Maka berangkatklah 3000 orang sahabat menuju bumi Syam.”

“apa hubungannya dengan saya pak?” sela mahasiswa tersebut.

“Sabar dek, bapak lanjutkan dahulu kisahnya”
“3000 sahabat tadi, ketika sampai di Ma'an, masuk wilayah Syam, mereka  mendengar bahwa pasukan romawi dapat bantuan lagi yaitu 100000 pasukan, jadi total pasukan ada 200000 pasukan.” Sang dosen mengambil jeda sejenak.

“Mendengar kabar itu, reaksinya bermacam-macam, sebagian kaum muslimin berpendapat harus meminta bantuan tentara kepada Rasulullah. Padahal 3000 pasukan tadi adalah pasukan yang dipilih langsung oleh Rasulullah.”

“terus kenapa Pak?” sela sang mahasiswa lagi.

“Hmm, dengan lantang, panglima perang kaum muslimin yang bernama Abdullah bin Rawahah menentangnya dan menyemangati “Wahai kaum! Demi Allah, sesungguhnya apa yang kalian takutkan sungguh inilah yang kalian cari (yakni) mati syahid. Kita tidak memerangi manusia karena banyaknya bilangan dan kekuatan persenjataan, tetapi kita memerangi mereka karena agama Islam ini yang Allah muliakan kita dengannya. Bangkitlah kalian memerangi musuh karena sesungguhnya tidak lain bagi kita melainkan salah satu dari dua kebaikan, yaitu menang atau mati syahid.”
“Kamu tau gak hasilnya gimana dek?”

Mahasiswa itu hanya menggeleng.

“3000 muslimin berhasil mengalahkan 200000 pasukan musuh, walau 3 panglima perang muslimin tewas. Tapi bayangkan 3000 melawan 200000 dan yang gugur dari muslimin hanya 12 orang. Kenapa bisa begitu?”
“Ternyata Allah memberi jaminan, ‘Jika ada di antara kalian 20 orang yang bersabar maka akan mengalahkan 200 orang.’ Al-anfal : 65”

Sang mahasiswa mulai berkaca-kaca….

“Bersabar dan istighfar-lah dek
Jangan sampai ucapan kita terucap yang aneh-aneh
Penuhi keluh kesahmu dengan istighfar
Maka tak usah pikirkan matematika manusia
Bukankah 314 orang bisa mangalahkan 1000 orang di badar?
Bukankah 3000 orang bisa mengalahkan 200000 orang di perang mu'tah?
Bukankah ketika Maryam merasa lelah saat melahirkan, Allah turunkan kurma ke dia?
Bukankah ketika Musa dan Harun terdesak oleh firaun, Allah bukakan laut merah?
Kenapa? Karena mereka semua bersabar.”

“Maka dek. Bersabarlah dan selalulah berusaha, ingat Allah tidak akan membebani hamba-Nya di luar batas kemampuannya. Selesaikanlah skripsimu itu dengan kesabaran dan keikhlasan dalam pengerjaannya."



Batang, 20 Februari 2020

Ulul Albab
Terinspirasi dengan pengalaman ketika suntuk menyelesaikan skripsi guna gelar S.Ked.

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Limit Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pakaian Adat Jawa Tengah Pria

Laporan Praktikum Tingkat Reaksi